Ekspor kerajinan Indonesia siap 'jajah' negeri Belanda
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia-Belanda menandatangani nota kesepahaman mengenai program pelatihan ekspor (CBI) buat eksportir Tanah Air. Kerja sama ini dilakukan supaya ekspor produk kerajinan, semisal dekorasi rumah, tekstil, dan bahan pangan dari Indonesia bisa semakin meningkat ke pasar Negeri Kincir Angin itu.
Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda Lilliane Plouman mengaku gembira, karena konsumen di negaranya selama ini meminati produk kerajinan asal Indonesia. Kendati demikian, aturan Uni Eropa sangat ketat terkait standar dan mutu barang dari luar negeri.
Dia berharap, pelatihan ekspor dari negaranya bisa membantu pengrajin Indonesia lebih mudah menembus pasar Eropa.
-
Bagaimana BRI mendukung UMKM 'go ekspor'? BRI sebagai salah satu bank terbesar dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat 'go ekspor'. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
-
Mengapa Indonesia menasionalisasi perusahaan Belanda? Pada awal 1957, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang cukup kompleks, dan Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja mengambil langkah signifikan dengan menasionalisasi ratusan perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda.
-
Bagaimana cara Kemendag membantu para pelajar Indonesia di Australia untuk memulai ekspor? 'Salah satu kemudahan yang akan didapatkan Komunitas Ekspor Melbourne adalah dukungan dari para pelaku usaha. Seperti dukungan dari Import United Ausindo dengan fasilitasi gudang eksportirdan juga dari Navanti Holdings yang berupa dukungan permodalan. Hal ini diharapkan semakin memacu semangat diaspora pelajar Indonesia untuk mendukung ekspor produk Indonesia dan memantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar pengekspordi negara lain,' ujar Haris.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman BSI? Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara BSI Maslahat dengan Baitul Mal Aceh oleh Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro dengan Ketua Badan Baitul Mal Aceh Mohammad Haikal yang disaksikan juga oleh Asisten 3 Provinsi Aceh Iskandar, di acara Topping Off Green Building BSI Aceh.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
"Di Uni Eropa, konsumen sangat menuntut produk berkualitas. Sehingga penting produsen dari pelbagai negara, buat memenuhi persyaratan itu. Kerja sama ini sangat menggembirakan, dan kami tidak sabar menunggu dampak positif dari perjanjian ini," kata Lilliane dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/11).
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang turut menghadiri acara ini menyambut gembira kerja sama yang ditawarkan Belanda ini. Program CBI serupa pernah dibahas pada 2010, namun terhenti. Kini, setelah berlanjut, dia yakin ekspor kerajinan dari Tanah Air bisa meningkat ke Belanda.
Ke depan, Indonesia akan mengupayakan perjanjian serupa dengan negara-negara lain. Sebab, ambisi pemerintah adalah mengekspor lebih banyak produk bernilai tambah, termasuk kerajinan.
"Penting untuk kita bisa memaksimalkan ekspor produk bernilai tambah. Adanya bantuan pelatihan dari Belanda ini penting buat memaksimalkan potensi Indonesia selama ini di bidang kerajinan," kata Gita.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak dengan Deputi Direktur Promosi Ekspor Negara Berkembang Belanda Dick de Man.
Tak cuma pelatihan bagi eksportir Indonesia, bantuan Belanda juga mencakup informasi yang akan dipasok khusus kepada Kementerian Perdagangan. Misalnya informasi akses pasar dan ketentuan impor di negara-negara Eropa lainnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaRumusan ini dicapai melalui serangkaian diskusi intensif selama pelaksanaan Rakornis
Baca SelengkapnyaIndonesia harus bangga. Industri rempah lokal selalu jadi minat negara asing. Ambon, Maluku misalnya. Telah melakukan ekspor 8,9 ton biji pala ke Rotterdam.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku produk baja ringan struktural dan genteng metal untuk pembangunan rumah di Australia.
Baca SelengkapnyaBerkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan terus berupaya mendorong rencana ekspansi produk Indonesia ke luar negeri.
Baca Selengkapnya23 Agustus diperingati Hari Konferensi Meja Bundar yang menjadi sejarah penting kekuatan diplomasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Jatim terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan perekonomian daerah maupun nasional.
Baca SelengkapnyaLangkah ini sebagai wujud implementasi fungsi trade facilitator dan industrial assistance
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBarang yang diimpor mendapatkan penangguhan bea masuk
Baca Selengkapnya