Ekuitas Asabri Masih Minus Rp4,7 Triliun
Merdeka.com - Direktur Utama PT Asabri, Wahyu Suparyono klalim kinerja perusahaan terus membaik. Namun, dari laporan perusahaan per 31 Desember 2021, ekuitas Asabri masih tercatat minus Rp4,7 triliun. Ekuitas adalah hak pemilik atas aset sebuah perusahaan setelah dikurangi dengan jumlah kewajiban. Dengan kata lalin, arti ekuitas adalah modal.
Wahyu menegaskan bahwa angka dalam laporan tersebut masih dalam proses audit. "Posisi sampai 31 Desember 2021 ini masih unaudited, pemeriksaan masih berjalan, ekuitas sudah semakin membaik dengan aset R 34 triliun yang kami kelola sekarang," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (25/1).
Dia menyebut angka ini masih lebih baik dibanding akhir Desember 2020, di mana ekuitas perusahaan minus Rp13,3 triliun (audited).
-
Bagaimana kinerja keuangan BSI? BSI juga membukukan pembiayaan yang solid yaitu Rp207,12 triliun. Selain itu, BSI berhasil menunjukkan pertumbuhan laba Rp4,26 triliun, atau bertumbuh signifikan 40,68%.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana BRI mencapai skor ESG tinggi? Solichin menyampaikan bahwa BRI memahami pencapaian skor ESG yang tinggi bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan merupakan upaya berkelanjutan untuk memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar dan memenuhi standar internasional.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Di sisi lain, tingkat solvabilitas Asabri per 31 Desember 2021 tercatat minus 209 persen. Angka ini juga diklaim lebih baik dari 31 Desember 2020 yang berada di minus 819 persen.
"Namun pak pimpinan kondisi ini masih jauh dari regulasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang mengharuskan setidaknya 120 persen," kata dia.
Strategi Penyehatan
Total peserta Asabri per Desember 2021 tercatat sebanyak 1.390.450 orang. Dengan rincian 934.123 peserta aktif dan pensiun 456.327 orang. Menyangkut strategi penyehatan perusahaan, Wahyu menyebut masih ada satu strategi yang masih berlangsung. Dia pun meminta dukungan dari Komisi VI DPR RI.
"Satu strategi yang masih berlangsung dan perlu dukungan stakeholder termasuk komisi VI berkaitan dengan pemulihan aset investasi, baik non produktif dan aset sitaan," kata dia.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan untuk penyehatan perushaan, Asabri mengusulkan untuk melakukan penyesuaian premi program THT (Tabungan Hari Tua).
"Kami sudah kirimkan surat ke pak Menteri BUMN dan sudah diteruskan ke Menkeu untuk usulan premi THT," kata dia.
"Program asuransi di THT, ini yang sedang kami tunggu reformasi itu dari pemerintah. JKK iuran pemerintah 0,6 persen dan jaminan kematian 0,8 persen dan jaminan pensiun 4,75 persen dan kami bertindak selaku operator kami lakukan pembayaran melalui APBN," tutupnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaDiharapkan DPR dapat menyetujui Usulan PMN Rp3,61 triliun kepada ASABRI.
Baca SelengkapnyaRealisasi penerbitan utang Juli 2023 yang terkontraksi 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaCapaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca Selengkapnya