Ethiopia tertarik pelajari pengembangan kelistrikan di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan bersama Wakil Menteri ESDM Acrandra Tahar, hari Senin (4/12) menerima kunjungan Menteri Air, Irigasi dan Ketenagalistrikan Ethiopia, Seleshi Bekele, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta.
Tujuan kunjungan delegasi Ethiopia ini adalah untuk mempelajari program pembangunan Indonesia di sektor ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan khususnya Panas Bumi dan Hydro.
Dalam kunjungan ini, delegasi Ethiopia memberikan apresiasi sekaligus ingin menggali informasi langkah-langkah sukses Indonesia dalam meningkatkan percepatan rasio elektrifikasi. Pemerintah Ethiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan berfokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Apa tujuan dari Bursa Karbon Indonesia? Rencananya, hasil perdagangan karbon melalui mekanisme bursa karbon ini akan diinvestasikan kembali oleh Pemerintah untuk proyek-proyek pengurangan emisi demi tercapainya target Pemerintah yang telah ditetapkan.
-
Apa tujuan utama program Sekolah Energi Berdikari? Melalui program SEB Pertamina, dengan tema 'Energizing Sustainable Community' yang bertujuan mendukung keterlibatan sekolah dan generasi muda dalam keberlanjutan lingkungan (enviromental sustainability).
-
Kenapa Pertamina fokus mengembangkan EBT? Oki menekankan, Pertamina aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) contohnya bioenergi dan geotermal.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
Menanggapi hal ini, Menteri Jonan menjelaskan bahwa sepanjang dua tahun terakhir, Pemerintah fokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, mulai dari pembangunan pembangkit, perluasan jaringan PT PLN, pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) off grid, serta program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Menteri ESDM juga mengungkapkan bahwa saat ini rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 93,5% dengan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 60,1 Giga Watt (GW) atau naik 7,1 GW dalam tiga tahun terakhir dibanding tahun 2014 yang sebesar 53 GW.
Sementara untuk Pembangkit yang bersumber dari EBT, Menteri menerangkan bahwa Sejak awal tahun 2017 hingga saat ini, 1.186 megawatt (MW) pembangkit listrik yang energi primernya bersumber dari EBT telah ditandatangani. Hingga akhir tahun, kapasitasnya diharapkan mencapai 1.500 MW.
Usai mendapatkan penjelasan dari Menteri Jonan, Menteri Seleshi Bekele memberikan gambaran kondisi energi di Ethopia, termasuk pengembangan EBT. Ethopia, dengan penduduk sekitar 100 juta orang, memiliki tingkat rasio elektrifikasi sebesar 30%, dengan tingkat akses on-grid sekitar 20 persen dan tingkat akses off-grid sekitar 10 persen. Pemerintah Ethiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan berfokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Sesuai dengan Program Elektrifikasi, Ethiopia memiliki visi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2025.
Mendengar hal ini, Menteri Jonan pun menawarkan adanya kemungkinan penugasan tenaga ahli Indonesia untuk ikut melihat secara langsung kondisi listrik di Ethopia, termasuk potensi pengembangannya, khususnya untuk pembangkit EBT. Selain itu, Menteri ESDM juga menawarkan bantuan teknis terkait penyusunan kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta.
Menteri Seleshi Bekele mengucapkan terima kasih atas penawaran bantuan dari Menteri Jonan sambil mennyatakan minat untuk menjajaki kemungkinan berinvestasi pada sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
Pada kunjungan ini, delegasi Ethiopia juga didampingi perwakilan World Bank. Saat ini World Bank sedang membantu Ethiopia dalam mempercepat rasio elektrifikasi dan pengembangan energi terbarukan. Selain pendanaan, World Bank juga membantu Ethiopia dengan technical assistance dan peningkatan kapasitas.
Sebagai informasi, Ethiopia memiliki potensi energi yang kuat di kawasan Sub-Saharan African yang bersumber dari energi baru terbarukan, khususnya hydro power, energi surya, angin, dan panas bumi. Potensi energi terbarukan di Ethiopia mencapai 60.000 MW.
Ethiopia merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan Sub-Saharan African, yang semua pembangkitan listriknya dihasilkan (sekitar 4.300 MW) dari sumber daya energi baru terbarukan, sebagian besar berasal dari hydro power. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia sudah memiliki berbagai kerja sama dengan negara-negara di Afrika.
Baca SelengkapnyaMereka ingin mensubtitusi batubara dengan biomassa yang dihasilkan PTPN V.
Baca SelengkapnyaPusat Baterai EV Indonesia Bakal Dibangun di Morowali
Baca SelengkapnyaIndonesia juga telah membangun industri daur ulang baterai motor listrik dan mobil listrik di Morowali.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah rencana kerja sama investasi di sejumlah bidang dengan Presiden Kenya William Ruto.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, RI memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu beri kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik domestik hingga global.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini tidak hanya akan membantu Indonesia mencapai tujuan zero emission, tetapi juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaKetiga bidang tersebut adalah kerja sama di sektor energi hijau, hilirisasi dan human capital.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca Selengkapnya