Fahri Hamzah kritik tiang LRT terlalu tinggi, ini penjelasan pemerintah
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengkritik konstruksi transportasi masal Light Rail Transit (LRT) yang ditopang dengan tiang panjang atau terlalu tinggi. Menurutnya, pembangunan dengan tiang tinggi akan membuat biaya semakin mahal.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin mengatakan, konstruksi LRT sengaja dibuat dengan tiang panjang dan tinggi guna menyesuaikan dengan kontur tanah dan kondisi perlintasan jalan yang dilalui jalur LRT. Ini agar pengoperasian LRT nantinya tidak mengganggu lalu lintas.
"Yang pasti terkait operasional karena kelerengan harus tertentu, dia kan banyak perlintasan-perlintas sehingga harus diangkat," kata Ridwan, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (26/6).
-
Apa tujuan dari pembangunan LRT Jakarta Fase 1B? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral.
-
Kenapa terowongan Stasiun Tugu dibangun? Dulunya, terowongan ini cukup vital karena digunakan oleh orang-orang dari kedua belah peron.
-
Kenapa jalan ini dibangun selebar itu? Namun, mereka merasa bahwa sekadar meniru tidak cukup. Mereka menginginkan sesuatu yang lebih besar dan lebih mengesankan. Oleh karena itu, mereka membangun jalan raya perkotaan yang melintasi pusat kota dengan lebar dua kali lipat dari jalan raya di Prancis.
-
Apa fungsi utama jembatan ini saat dibangun? Mengutip situs smkentaf.sch.id, jembatan ini dibangun oleh perusahaan swasta Belanda sebagai bagian dari infrastruktur untuk mendukung operasional perkebunan mereka.
-
Bagaimana desain terowongan Stasiun Tugu sekarang? Resmi dibuka kembali, terowongan ini punya desain kekinian dengan ragam ornamen khas Jogja yang cantik.
-
Bagaimana cara pembangunan jalur LRT bawah tanah cma bali? Pembangunan jalur bawah tanah nantinya menggunakan jalur ganda dengan ukuran standar 1.435 mili meter.'Total dari nilai investasi dari dua fase pertama adalah USD 10,8 miliar (Rp167 triliun) dan untuk keseluruhan empat fase adalah sebesar USD 20 miliar,' ungkapnya.
Menurut Ridwan, pertimbangan teknis tersebut sudah dibahas dalam perencanaan pembangunan LRT, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan tiang LRT harus dibuat tinggi. "Jadi terkait dengan itu, itu juga kita bahas, kan banyak perlintasan, ada hitung-hitungannya. Pertimbangan teknis lah intinya," ujarnya.
Ridwan mengungkapkan, jika LRT dibangun rendah maka akan menciptakan banyak perlintasan sebidang karena melintas di jalan, hal ini justru tidak efisien. Sebab, akan menghambat jalanya LRT dan lalulintas kendaraan. "Tujuannya mengurangi kepadatan lalu lintas kalau banyak perlintasan sebidang nanti salah satu LRT terhambat atau lalu lintas jalannya terhambat, perhitungannya teknis sih," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menaruh curiga dengan struktur Light Rail Transit (LRT) yang tengah dibangun di Jakarta. Dia melihat adanya keganjilan karena pembangunan tiang pancang LRT terlalu tinggi.
"Saya memang melihat ganjil itu LRT yang tiangnya tinggi-tinggi itu. Kenapa bikin LRT tiangnya tinggi-tinggi, ya kan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 25 Juni 2018.
Fahri heran pemerintah tidak membuat LRT di bawah tanah. Sebab, menurutnya, pembangunan tiang pancang yang tinggi akan membuat biaya membengkak.
"Bikin saja LRT di bawah tanah. Supaya enggak perlu ada biaya tiang. Tiangnya segini, mahal banget gitu. Curiga saya itu. Orang curiga, saya juga curiga," dia menerangkan.
Lebih lanjut, Fahri mendengar informasi soal adanya analisis pembangunan tiang pancang LRT yang tinggi tidak diperlukan.
"Nah dugaan saya itu, saya mendengar juga kalau ada yang mengatakan pada peninggian tiang itu sebenarnya ada analisis kalau itu tidak diperlukan di situlah terjadi tambahan biaya," tegas Fahri.
Atas dugaan ini, Fahri mengusulkan agar pembangunan LRT diaudit. "Saya begini ya pertama itu harus dicari sumbernya. Yang kedua kembangkanlah audit," tandas Fahri.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai yang sebaiknya menjadi perhatian bukan soal benar atau salah desain.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, desain jembatan lengkung panjang dari arah Gatot Subroto menuju Rasuna Said sudah paling pas.
Baca SelengkapnyaKesalahan diduga ada pada lebar lintasan yang membuat LRT Jabodebek harus mengurangi kecepatan saat melaju.
Baca SelengkapnyaJembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca SelengkapnyaPerancang jembatan lengkung LRT, Arvila Delitriana blak-blakan, tidak ada kesalahan dalam perancangan bangunan ini.
Baca SelengkapnyaRangkaian kereta harus mengurangi kecepatannya ketika melintasi longspan LRT Gatsu-Kuningan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaErick Thohir memastikan LRT Jabodebek akan terus diperbaiki.
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaTiang LAA yang miring akibat ditabrak truk sempat membuat perjalanan kereta dari Stasiun Tanah Abang-Rangkasbitung terganggu.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca Selengkapnya"Kereta api ini adalah karya bangsa, pasti banyak yang kami baru belajar. Kami tidak mengelak bahwa sistem operasi belum sempurna," kata Menhub Budi.
Baca Selengkapnya