Fakta di Balik Penghapusan Premium, Hanya 7 Negara di Dunia yang Masih Gunakan
Merdeka.com - Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan. Ini dilakukan karena Indonesia baru memasuki masa transisi energi.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, penghapusan BBM jenis Premium menjadi langkah tepat untuk dilakukan. Hal ini seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam perjanjian Paris yang sudah disepakati bersama.
"Di mana kita mempunyai target mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030," kata Mamit saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/12).
-
Kapan Pertalite diklaim akan dihapus? Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dihapus pada Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional' ungkap Fadjar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
Sebagai salah satu bentuk implementasinya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan standar minimal RON 91 untuk produk gasoline dan CN 51 untuk produk gasoil sesuai dengan standar EURO 4.
Harapannya, ketika beralih ke BBM dengan RON tinggi maka akan sangat membantu dalam mengurangi polusi di Indonesia. Saat ini, jumlah negara yang menggunakan Premium juga sangat sedikit.
Berdasarkan data Pertamina, saat ini hanya ada tujuh negara yang menggunakan Premium yaitu Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia. Sementara negara-negara maju sudah menggunakan BBM dengan minimal standar EURO 4.
"Jadi populasinya secara global juga sangat sedikit. Dengan demikian, memang seharusnya Premium ini di hapuskan dalam peredarannya," kata dia.
Selain itu juga, saat ini konsumsi Premium hanya 7,8 persen jika dibandingkan dengan konsumsi total BBM dan 11.70 persen jika dibandingkan dengan konsumsi gasoline seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Program Langit Biru
Dia menambahkan, Pertamina dengan program langit biru yang di jalankan sudah mulai memberikan pengaruh kepada masyarakat mengenai manfaat dari penggunaan BBM dengan RON tinggi. Apalagi, dia melihat banyak manfaat dihasilkan ketika beralih menggunakan BBM RON tinggi.
Berbagai macam kehandalan yang didapatkan dengan menggunakan BBM RON tinggi seperti emisi buang yang lebih rendah karena pembakaran mesin menjadi sempurna, perawatan mesin menjadi lebih murah dan hemat karena tidak perlu sering ke bengkel, jarak tempuh menjadi lebih jauh sehingga sebenarnya lebih irit jika dibandingkan dengan premium.
Di samping itu, dia melihat program Pertashop yang sedang berjalan saat ini dengan OVOO (One Village One Outlet) juga sudah tepat. Di mana BBM yang dijual adalah RON 92, ini sebagai langkah sosialisasi yang juga sangat tepat karena menyasar masyarakat pedesaan.
"Masyarakat saat ini juga sudah banyak yang beralih ke Pertalite yang RON sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan Premium tapi dari sisi harga juga masih cukup terjangkau," ujarnya.
Meski demikian, dia memahami untuk benar-benar agar masyarakat beralih ke BBM dengan RON yang tinggi memang membutuhkan waktu. Karena mesti melihat juga kondisi perekonomian masyarakat.
Oleh karena itu, jika nantinya Pertamax menjadi BBM pilihan maka pemerintah wajib memberikan subsidi ke masyarakat. Ini berkaca dengan Malaysia yang pemerintahnya memberikan subsidi kepada penggunaan BBM RON tinggi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPertamax Green 92 nantinya akan masuk dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan Pertalite.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertamina juga berencana untuk memasarkan produk Pertamax Green 95, campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol 8 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui saat ini Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaHal ini diungkapkan sehari setelah Pertamina mengumumkan ide penghapusan Pertalite di hadapan Komisi VII pada Rabu, 30 Agustus 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaSehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia diperkirakan bakal semakin berdampak terhadap harga BBM Non Subsidi yang tidak mendapat sokongan anggaran dari APBN.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan jenis BBM dengan oktan paling rendah yaitu 90, dengan ciri warna hijau terang.
Baca Selengkapnya