'Ford, Panasonic dan Toshiba tak hengkang hanya ubah produksinya'

Merdeka.com - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan perusahaan-perusahaan yang tutup operasinya di Indonesia hanya merubah kebijakan perusahaan. Menurut dia, perusahaan tersebut tak bakal hengkang dari Indonesia.

"Beritanya simpang siur, katakanlah Ford, Ford itu memang tidak ada industrinya di Indonesia jadi bagaimana dibilang hengkang? Chevron? Ya hampir semua industri yang bergerak di pertambangan banyak yang tutup, jadi ini bukan persoalan mereka tidak nyaman di Indonesia," ujar Enny saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (5/2).

Enny menegaskan sebenarnya perusahaan-perusahaan raksasa tersebut hanya merubah kebijakan terkait produksi mereka. Dia mencontohkan, perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic yang saat ini lebih difokuskan untuk produksi lampu LED.

"Jadi memang perubahan jenis produk tidak mesti tutup, mungkin mengurangi karyawan iya tapi tidak tutup. Kalau Toshiba memang dari pusatnya tidak lagi fokus ke produk peralatan rumah tangga, fokusnya ke produksi teknologi tinggi," kata dia.

Lebih lanjut, kata Enny, perusahaan-perusahaan tersebut hanya melakukan beberapa pertimbangan bisnis. Dia pun meminta pemerintah untuk lebih sigap dalam mengantisipasi kepergian beberapa perusahaan maupun industri.

"Ini tidak hengkang hanya saja pertimbangan bisnis tetapi memang ada potensi beberapa perusahaan hengkang kalau kita tidak segera mengantisipasi," pungkas dia.