Gagal bisnis bakso, Rizka raup Rp 25 juta per hari di bisnis kue
Merdeka.com - Tekun menjalani usaha disertai dengan kerja keras tentu akan membuahkan hasil yang maksimal. Itulah yang diyakini Rizka Wahyu Romadhona, pengusaha lapis dengan merek Lapis Sangkuriang di Bogor, Jawa Barat.
Menjadi produsen kue lapis sejak 2011, kini Rizka mengantongi omzet ratusan juta dari bisnisnya ini. Dalam sehari, dia rutin memproduksi 1.000 kotak kue lapis. Bentuk kuenya sendiri kotak seukuran batu bata.
Untuk memproduksi kue sebanyak itu, Rizka menghabiskan bahan baku berupa talas yang merupakan sayuran khas Bogor. Bermula skala produksinya masih sangat kecil.
-
Apa yang dikatakan tentang hasil kerja keras? Kerja keras akan membawamu ke puncak. Tapi, bakat hanya akan membawamu ke pintunya.
-
Bagaimana kerja keras bisa terbayar? Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya.
-
Bagaimana cara untuk menjadi sukses? Jalan menuju sukses dipenuhi banyak tempat parkir yang menggoda.
-
Kenapa kerja keras terbayar? Tidak ada di dunia ini yang diberikan kepadamu. Kamu harus keluar dan mendapatkannya! Tidak ada yang mengatakan itu akan mudah, tetapi kerja keras selalu terbayar.
-
Apa arti sukses sebenarnya? Secara umum, kesuksesan dapat dipahami sebagai pencapaian dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan, yang disertai dengan rasa puas dan bahagia selama proses tersebut. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti karir, hubungan pribadi, pengembangan diri, serta kontribusi kepada masyarakat.
-
Siapa yang memiliki ciri-ciri wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati adalah orang bodoh yang pintar yang mempekerjakan orang-orang yang lebih pintar di usaha mereka.
"Modal awal saya hanya Rp 500.000," ujarnya saat acara "Media Briefing Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Young" di Training Center, Jakarta, Senin (13/1).
Untuk membantu bisnisnya, awalnya Rizka hanya dibantu suami. Kendati serba terbatas, dia tetap optimis bisnis kue lapisnya bakal berkembang. Rizka pun mengaku tak pernah menyerah meski banyak tantangan menanti di depan mata.
Kesuksesan Rizka tidak datang begitu saja. Dia juga mengaku sempat gagal. Kegagalan itu dialaminya saat mencoba berdagang bakso. Saat itu profit penjualan baksonya tak berumur panjang. Alasannya banyak mitra yang nakal dengan mencampur baksonya dengan bakso lain sehingga mengurangi kualitas rasa baksonya.
"Dulu usaha bakso kami bangkrut selama tiga tahun," ungkapnya.
Seiring dengan waktu, jerih payahnya ini baru membuahkan hasil setelah dua tahun menekuni usaha. Permintaan terhadap kue lapis buatan Rizka terus meningkat. Sejak itu, bisnis kue lapis ini berkembang dengan pesat. Kini, dia mempekerjakan sebanyak 20 karyawan. Dia juga sudah membangun rumah produksi sendiri di Bogor.
"Sekarang kami memproduksi seharinya 1.000 box kue lapis, dengan harga Rp25.000 per box," jelas dia.
Gerai Lapis Sangkuriang yang terletak di Jalan Pajajaran, Bogor tak pernah sepi. Hampir sepanjang waktu, pengunjung menjejali gerai yang menjual kue lapis.
"Kalau lagi penuh pengunjung antri hingga dua jam, untuk itu kami gunakan sistem nomor antrian biar sama-sama enak, kasirpun tidak kelabekan dan pembeli pun merasa enak," ungkapnya.
Rizka juga aktif mengikuti pameran yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Ini dilakukannya untuk menginspirasi kualitas produknya sehingga mempunyai ciri khasi yang lekat dengan Kota Bogor. "Pameran paling sering di Jakarta," tutup dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manisnya kesuksesan Rizal tidak didapat secara instan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDia memulai usaha Kue Lumpur Bakar Fayakun terhitung sejak pertengahan bulan Maret 2024, dengan modal sekitar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaKisah pria yang gagal jadi PNS hingga pernah ditipu temannya. Kini menjadi pengusaha sukses dengan omzet RpRp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSelama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaMembangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis dengan modal Rp300.000, kini telah menghasilkan omzet Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaPenjual bakso tersebut berhasil membuka tiga cabang di berbagai wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya