Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gandeng Universitas Sydney, Kementan ciptakan alat sensor canggih kesuburan tanah

Gandeng Universitas Sydney, Kementan ciptakan alat sensor canggih kesuburan tanah sawah. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian bersama University of Sydney, Australia mengembangkan 'sensor portable'. Alat sensor ini berfungsi mendeteksi jumlah unsur hara dan kesuburan tanah di Indonesia. Sensor tanah proximal itu ditargetkan segera rilis pada Juni tahun ini.

Kepala Balitbang Kementan, Dr A. M. Syakir, mengatakan sensor portable dapat digunakan untuk mendapatkan rekomendasi pemupukan bersama. "Sensor tersebut dapat mendeteksi jumlah hara di tanah sehingga rekomendasi pupuk dapat diberikan," ucapnya seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (11/4).

Menurut Syakir, pemupukan merupakan faktor produksi penting dalam pembangunan pertanian. Di sisi lain perkembangan teknologi informasi yang cepat harus dimanfaatkan untuk membuat alat deteksi hara yang tepat sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan.

Balitbang Kementan menyiapkan model rekomendasi pemupukan yang sesuai dengan tanah Indonesia, sementara Australia menyediakan sensor. "Dua keahlian dikombinasikan di sini," kata Syakir.

Saat ini, model rekomendasi pemupukan itu difokuskan pada komoditas padi, jagung, dan kedelai.

Menurut pakar sensor dari Sydney University, Dr Edward Jones, sensor tanah proximal memiliki akurasi sebanding dengan hasil analisis laboratorium.

Alat dihubungkan dengan aplikasi rekomendasi pemupukan sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan secara cepat, tepat, dan murah.

Menurut dia, perangkat uji tanah cepat memang dibutuhkan saat ini dan menjadi tantangan Badan Litbang Pertanian untuk mewujudkannya.

Sebab analisis tanah di laboratorium membutuhkan biaya mahal, waktu antre lama, dan menggunakan bahan kimia berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

"Uji tanah dengan sensor proximal merupakan terobosan teknologi yang dapat menghemat biaya dan waktu serta aman bagi pemakainya," tutur Kepala Balai Penelitian Tanah, Dr Husnain.

Sensor tersebut menggunakan gelombang elektromagnetik Visible Near Infra-Red Spectroscopy (VisNIR) pada panjang gelombang 500-2500 nanometer. Gelombang tersebut berkorelasi baik dengan parameter sifat tanah seperti pH, KTK, C-organik, total N, P dan K serta tekstur tanah.

"Teknologi ini dapat menganalisis tanah langsung di lapangan ataupun di laboratorium," kata Jones.

Menurut Jones, secara prinsip sifat kimia tanah tidak mudah dideteksi sebagaimana sifat kimia air. Analisis sifat kimia air dapat dilakukan dengan pendekatan sifat elektrolit, sedangkan sifat kimia tanah memiliki banyak faktor yang mengganggu.

Analisis tanah yang penting juga berupa kandungan hara tersedia yang merupakan representasi hara yang dapat diserap tanaman.

Hingga saat ini belum ada alat yang mampu mendeteksi unsur hara dalam tanah sebagaimana hara yang diserap tanaman. "Sensor cerdas ini solusi cepat tepat dan murah," kata Jones.

Alat itu juga mempercepat updating data peta tanah dan berbagai kebutuhan informasi terkait tanah dan lahan. Saat ini alat tersebut masih sedang dikalibrasi dengan menggunakan berbagai jenis tanah di Indonesia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Percepat Sertifikasi Alsintan, Kementan Gandeng UGM untuk Pengujian Produk
Percepat Sertifikasi Alsintan, Kementan Gandeng UGM untuk Pengujian Produk

Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pengujian alat mesin pertanian (Alsintan).

Baca Selengkapnya
Berhasil Mitigas El Nino, Kementan Diganjar Penghargaan Merdeka Awards 2023
Berhasil Mitigas El Nino, Kementan Diganjar Penghargaan Merdeka Awards 2023

Mentan Syahrul percaya, analisis dan tesis yang jajarannya lakukan bisa menjawab seluruh tantangan yang ada.

Baca Selengkapnya
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory

Peluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan

Baca Selengkapnya
Mengenal Alat Deteksi Gempa dari Jogja, Bisa Memprediksi 3-7 Hari Sebelum Kejadian
Mengenal Alat Deteksi Gempa dari Jogja, Bisa Memprediksi 3-7 Hari Sebelum Kejadian

Pihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan

Baca Selengkapnya
Teken MoU, Kementan & BRIN Akan Bangun Ekosistem Pangan untuk Tingkatkan Hasil Pertanian
Teken MoU, Kementan & BRIN Akan Bangun Ekosistem Pangan untuk Tingkatkan Hasil Pertanian

Perjanjian ini dibuat untuk membangun ekositem pangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering
Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering

Salah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Ini memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.

Baca Selengkapnya
Peneliti Padi Arkansas Sebut Program Cetak Sawah Indonesia Langkah Rasional untuk Swasembada
Peneliti Padi Arkansas Sebut Program Cetak Sawah Indonesia Langkah Rasional untuk Swasembada

Yulin Jia menekankan pentingnya kemandirian pangan bagi negara-negara dengan populasi besar seperti Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tinjau DAS Citarum, Mentan Pastikan Sektor Pertanian Terus Berproduksi
Tinjau DAS Citarum, Mentan Pastikan Sektor Pertanian Terus Berproduksi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau kondisi air di kawasan pertanian DAS Citarum Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/8).

Baca Selengkapnya
Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng
Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng

Langkah ini merupakan sinergitas Kementan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membangun lumbung pangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Persemaian Mentawir Sudah Rampung, Siap Hijaukan Kawasan IKN
Jokowi Sebut Persemaian Mentawir Sudah Rampung, Siap Hijaukan Kawasan IKN

Persemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Persemaian Mentawir Bisa Hidupkan Satwa Langka di Kalimantan
Jokowi Sebut Persemaian Mentawir Bisa Hidupkan Satwa Langka di Kalimantan

Jokowi meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya