Genjot pertumbuhan DPK, BTN gaet nasabah kaya Surabaya
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperkuat sinergi dengan para nasabah kaya di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya dengan menggelar customer gathering beberapa hari lalu. Dengan sinergi tersebut diharapkan bisa memacu pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan.
Direktur Consumer Banking Bank BTN, Handayani mengatakan, pada tahun ini pihaknya harus benar-benar memacu pertumbuhan DPK, di mana Surabaya sebagai wilayah regional dua masih banyak potensi yang belum dioptimalkan.
"Potensi Surabaya sangat besar, apalagi pemerintah tengah menggalakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian timur," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/1).
-
Apa target nasabah BSI di tahun ini? BSI) optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Dimana Bank Jatim gelar Town Hall Meeting Syariah? Bertempat di Ruang Bromo Kantor Pusat Bank Jatim, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman.
-
Mengapa PNM membangun tabungan BRI untuk nasabah? Salah satu strateginya ialah dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk membuat rekening tabungan BRI.
-
Kapan tabungan orang kaya di atas Rp5 miliar meningkat pesat? Simpanan orang kaya itu meningkat pesat, lebih cepat dibandingkan dengan tabungan di bawah Rp5 miliar
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
Menurut Handayani, customer gathering yang digelar di Surabaya tersebut selain berdekatan dengan momen perayaan Imlek sekaligus menjaga loyalitas para customer. Mereka adalah bagian dari pemilik dana besar yang menitipkan dananya kepada BTN.
"Persaingan saat ini bukan hanya dari sektor perbankan saja, namun juga Fintech. Ini merupakan tantangan buat Bank BTN, jadi kita harus benar-benar menjaga dan memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah," katanya.
Adapun acara customer gathering BTN tersebut diikuti oleh para mitra kerja BTN dan para pemilik dana besar di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Selain di Surabaya, pada tahun ini perseroan berencana akan akan melakukan customer gathering di kota-kota besar lainnya di Indonesia antara lain Medan, Makassar dan Palembang.
"Saat ini total nasabah Bank BTN mencapai 9 juta nasabah, tahun ini kita ingin meningkatkan dan menjaga tetap di lima besar dan tidak ada pilihan lain di mana BTN harus lebih agresif," tegas Handayani.
Kepala Divisi Retail Funding dan Services BTN Naril menambahkan, customer gathering yang digelar di Surabaya merupakan wujud apresiasi BTN kepada customer yang selama ini sudah loyal memilih BTN sebagai bank tempat mereka bertransaksi dan menyimpan dananya khususnya tabungan.
"Kenapa di Surabaya, karena perolehan dana tabungan yang melebihi targetnya tahun lalu ada di Kanwil 2 Surabaya," jelasnya. Untuk pencapaian target tabungan di Kanwil 2 BTN dari ditargetkan Rp 9,8 triliun tercapai Rp 10,2 triliun.
Menurut Nasril, acara customer gathering ini akan dilakukan di cabang-cabang BTN lainnya di seluruh Indonesia. Adapun upaya BTN lainnya untuk menggenjot jumlah account nasabah maupun nilainya di samping Program SERBU BTN yang sudah berjalan juga melakukan kolaborasi dengan berbagai merchant dan institusi untuk meningkatkan transaksi dan jumlah tabungannya.
"Di samping itu BTN juga akan meluncurkan beberapa produk dan fitur baru untuk melengkapi produk dan fitur yang sudah ada sehingga nasabah BTN akan semakin mudah dan dimanjakan dalam bertransaksi," pungkas Nasril.
Hingga akhir Desember 2016, pertumbuhan bisnis BTN (unaudited) masih berada di atas rata-rata industri. Perseroan diperkirakan bakal mencatat peningkatan aset sebesar 24,56 persen secara tahunan (year-on- year/yoy) dari Rp 171,8 triliun di Desember 2015 menjadi Rp 214 triliun di periode yang sama 2016.
Kredit pun diperkirakan akan naik 18,34 persen (yoy) dari Rp 139 triliun pada Desember 2015, menjadi Rp 164,4 triliun triliun di akhir Desember 2016. Sementara itu, perseroan mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sekitar Rp 160,2 triliun atau tumbuh 25,4 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 127,7 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari total DPK tersebut, dana murah berupa tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca SelengkapnyaBTN menargetkan dapat mencapai perolehan CASA Rp200 triliun atau menempati porsi 53 persen dari total simpanan di Bank BTN pada akhir 2023.
Baca Selengkapnyalayanan BTN Prospera untuk nasabah segmen Emerging Affluent, yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBTN juga mempertimbangkan potensi penjualan KPR Non Subsidi khususnya untuk Segmen Emerging Affluent.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTotal nasabah kaya di BTN Prioritas meningkat pada Juni, yakni menjadi 34.522 nasabah dari 32.135 nasabah pada peluncuran pertama di Februari 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaPihaknya menargetkan agar dapat menyalurkan pembiayaan KPR Tapera Syariah untuk 1.000 unit pada tahun ini.
Baca Selengkapnya