Google dan Facebook kuasai seperlima pasar iklan dunia
Merdeka.com - Raksasa Silicon Valley, Google dan Facebook berhasil meraup lebih dari USD 100 miliar dari belanja iklan global. Kedua perusahaan telah meningkatkan pangsa pendapatan iklan global mereka dari sekitar sepersepuluh pada 2012 menjadi seperlima pada 2016.
Dalam laporan yang diolah dari Zenith Agency, Kamis (4/5), tahun lalu, Google dan Facebook masing-masing meraih pendapatan bisnis sebesar USD 79,4 miliar dan USD 26,9 miliar. Selain kedua raksasa ini, perusahaan telekomunikasi, Comcast yang berbasis di AS juga menghasilkan USD 12,9 miliar.
Menurut laporan ini, iklan online telah menyalip televisi menjadi media iklan terbesar di dunia. "Platform digital yang didanai oleh iklan internet mendominasi peringkat 30 teratas kami. Seperti halnya, Alphabet dan Facebook, ada lima pemilik media internet murni di urutan 30 besar yaitu Baidu, Microsoft, Yahoo, Verizon dan Twitter, " kata laporan tersebut dikutip Guardian.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Apa yang di gunakan Facebook untuk tampilkan iklan? Tidak hanya itu, kedua raksasa teknologi ini juga mengetahui tempat tinggal, tempat kerja, teman, dan bahkan apa saja yang diminati oleh penggunanya.
-
Apa yang Google bayarkan kepada media Kanada? Google dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
-
Mengapa Facebook dan Google menggunakan teknologi AI? Dokumen yang diduga berasal dari mitra pemasaran Facebook, Cox Media Group (CMG), mengungkapkan bahwa perangkat lunak 'Active-Listening' menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data suara dari mikrofon ponsel, laptop, atau asisten rumah tangga pintar.
-
Siapa yang Google bayar di Kanada? Google telah setuju untuk membayar penerbit berita di Kanada sekitar CAD 100 juta (Rp 1,1 triliun) per tahun.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
Tujuh platform online juga meraup pendapatan iklan internet USD 132,8 miliar tahun lalu. 73 persen dari semua belanja iklan di internet, dan 24 persen dari belanja iklan global di semua media.
Kendati demikian, kedua raksasa ini kalah dari Twitter yang memiliki pertumbuhan tercepat. Layanan messenger ini meningkatkan pendapatan iklannya sebesar 734 persen antara 2012 dan 2016.
Raksasa media China, Tencent mendarat di posisi kedua dalam pertumbuhan saham, tumbuh 697 persen pada periode yang sama. Sementara, Facebook berada di urutan ketiga dengan pertumbuhan 528 persen.
Perusahaan layanan web China Baidu bersama dengan Grup Sinclair Amerika Serikat menyumbang lebih dari dua kali lipat pendapatan iklan mereka antara 2012 dan 2016, tumbuh 190 dan 171 persen.
Zenith mengatakan sebagian besar media dari peringkat tersebut beroperasi di AS. "AS mendominasi karena beberapa alasan yakni AS memiliki pasar iklan terbesar, perusahaan AS telah berinvestasi paling banyak dalam memperluas jangkauan mereka di luar negeri, dan inovasi Silicon Valley telah mendorong pertumbuhan iklan internet," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaLaba bersih platform Meta mengalami kenaikan hingga 168 persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaIklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaSejak Ganti Nama, Platfom X Raup Laba Bersih Hingga Rp89 Miliar
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaIni persoalan X yang dijauhi para pengiklan sehingga memperburuk keuangan mereka.
Baca SelengkapnyaGMV adalah nilai pengukuran dari total penjualan barang dalam jangka waktu tertentu yang umumnya digunakan pada marketplace, ecommerce, atau online shop.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca Selengkapnya