Gurihnya bisnis ikan asin, sepekan raup omzet Rp 30 juta
Merdeka.com - Bisnis pembuatan ikan asin cukup menjanjikan karena memiliki pangsa pasar yang stabil sejak puluhan tahun. Selain itu, ikan asin juga merupakan salah satu makanan kegemaran masyarakat Indonesia.
Salah seorang pemilik usaha ikan asin di bantaran Sungai Musi, Kelurahan 5 Ulu, Marliah (38) di Palembang mengatakan, dalam satu pekan meraup omset sekitar Rp 30 juta dengan mempekerjakan sekitar 15 orang tenaga kerja lepas.
"Bisnis ikan asin ini tidak pernah putus, selalu saja ada permintaan dari pasar. Jika pun di Palembang sudah tidak terserap dapat dikirim ke kabupaten terdekat seperti Banyuasin, dan Ogan Ilir," kata dia seperti ditulis Antara Palembang, Rabu (30/3).
-
Bagaimana Kecap Ikan Lele terus bersaing? Kehadiran merek-merek lain tak menyurutkan kepopuleran Kecap Ikan Lele. Justru kecap ini tetap mampu bersaing dengan merek kecap ternama lainnya.
-
Mengapa harga ikan louhan bisa stabil? Welly mengatakan, agar ikan louhan terjual dengan harga yang menjanjikan, seorang pembudi daya harus bisa mempertahankan kualitas.
-
Kenapa Ikan mas sinyonya diminati? Banyak masyarakat yang memburu ikan ini karena keunggulannya.
-
Ikan apa yang digemari masyarakat? Ikan kakap adalah jenis ikan di laut pertama yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.
-
Kenapa ikan bakar sangat populer di Indonesia? Sebagai daerah maritim, Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah terutama ikan. Tak mengherankan bila banyak masakan olahan ikan yang cukup beragam di beberapa daerah. Salah satunya adalah ikan bakar.
-
Bagaimana ikan di Pasar Ikan Tawang didapat? Di sana pula terdapat aktivitas bongkar muat para nelayan yang habis melaut, dan aktivitas pelelangan ikan dari nelayan ke para tengkulak atau juragan.
Hanya saja, usaha kecil ini sangat bergantung dengan pasokan bahan baku yang kerap tidak lancar jika ombak sedang tinggi.
Saat cuaca sedang baik, dia akan mendapatkan pasokan 3-4 ton per pekan atau sekitar 500 kilogram per hari dari pemilik kapal motor yang sudah diajak kerja sama.
Namun, di saat ombak sedang tinggi yakni pada Desember-April hanya mendapatkan pasokan sekitar 300 kilogram per pekan.
"Pasokan bahan baku berkurang drastis jadi terpaksa mengurangi tenaga kerja, biasanya 20 orang, kini hanya setengahnya. Itu pun bekerjanya hanya setengah hari karena siang sudah selesai," kata Lia yang telah menggeluti usaha ini selama tujuh tahun.
Muhammad Mansyur (70), usahawan ikan asin lainnya di kampung tersebut mengatakan pengaruh cuaca saat ini membuat ikan asin air laut, seperti ikan kepala batu, belis, dan lidah menjadi buruan di pasar tradisional.
Harga ikan asin kepala batu pun mulai bergerak naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per Kg. Sementara itu, dia membeli dari nelayan Rp 7.000 per Kg lalu diolah menjadi ikan asin selama dua hari dengan mempekerjakan 10 orang.
Dalam satu hari, Mansyur menjual sekitar 200 Kg ikan asin dengan omzet sekitar Rp 4 juta yang disebar di pasar tradisional Palembang hingga ke Kabupaten tetangga, Banyuasin, Musi Banyuasin.
Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan diketahui produksi ikan laut mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2014 tercapai sekitar 45 ribu ton, dan pada 2015 meningkat menjadi 46 ribu ton. Pemerintah saat ini menggiatkan industri pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai tambah sektor perikanan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaMenurut Cawapres Muhaimin Iskandar, rujak cingur di warung ini adalah salah satu kuliner paling enak di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaIkan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaPandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaSaking banyaknya, satu porsi mi ayam ini bisa meluber dari mangkok hingga harus diberi tatakan nampan.
Baca SelengkapnyaCuaca yang tak menentu akibat perubahan musim, dari kemarau ke hujan, tak mempengaruhi jumlah produksi ikan asin.
Baca Selengkapnya