Harga gas naik, subsidi pupuk di APBN bengkak Rp 3,5 T
Merdeka.com - Pemerintah diperkirakan bakal menanggung beban subsidi pupuk hingga mencapai Rp 3,5 triliun. Jika Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas atau SKK Migas jadi menaikkan harga gas bumi di domestik sebesar 40 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif, di Jakarta, Selasa (23/7)
Tidak hanya itu, kenaikan harga gas juga dapat mematikan industri pupuk di Tanah Air. Dia mencontohkan, Pupuk Iskandar Muda (PIM) hanya bisa menggarap satu dari enam pabriknya, Pupuk Kaltim Bontang hanya menyisakan empat dari delapan pabrik.
-
Kenapa harga pupuk mahal? Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk mahal dan keberadaannya kian langka. Secara umum kelangkaan pupuk terjadi karena dampak dari perang antara Rusia-Ukraina.
-
Pupuk apa yang Kementan tambah ke subsidi? Dalam Permentan 01 Tahun 2024, terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik. Sebelumnya hanya ada tiga jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea, NPK, dan NPK Formula Khusus.
-
Kenapa Kementan tambah alokasi pupuk? 'Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton,' jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan pupuk? Saat ini, mereka bisa memproduksi pupuk hingga 30-40 ton per bulan. Bila dinominalkan, hasilnya bisa mencapai Rp40 juta per bulan.
-
Bagaimana KTNA ingin subsidi pupuk? “Kami setuju dengan Pak Menteri Pertanian, KTNA berharap pendistribusian dari sistem subsidi ini harus tertata dari awal hingga akhir,“
"Kita harga gas USD 6 per mmbtu, malah PIM USD 10,9 nggak bisa jualan," katanya.
Seperti diberitakan, SKK Migas berniat untuk menaikkan harga gas sebesar 40 persen menjadi USD 8 per juta BTU dari sebelumnya USD 5,8 per juta BTU. Alasannya, agar produsen gas tidak mensubsidi harga gas terlalu banyak untuk pasar domestik.
Dengan harga gas domestik sekarang USD 5,8 per juta BTU dan harga gas internasional USD 15,63 per BTU, maka produsen gas harus memberikan subsidi sebesar selisihnya, USD 10 per juta BTU.
Jika harga gas domestik dinaikkan sebesar USD 8 per juta BTU, maka subsidi gas yang harus ditanggung produsen gas turun menjadi hanya USD 7 per juta BTU.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSubsidi seharusnya hanya diberikan kepada kelompok afirmasi atau masyarakat tidak mampu.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya, konsumsi gas LPG setiap tahunnya terus meningkat.
Baca SelengkapnyaAkan ada dampak yang cukup berat jika tak ada pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terus memberikan subsidi untuk LPG 3 Kg, solar, minyak tanah, dan listrik, khususnya untuk rumah tangga miskin dan rentan.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaUntuk subsidi dan kompensasi energi disiapkan pagu sebesar Rp394,3 triliun, tumbuh 17,8 persen dari pagu 2024 yang sebesar Rp334,8 triliun
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca Selengkapnya