Harga jengkol meroket dari Rp 15.000 jadi Rp 35.000 per kilogram
Merdeka.com - Harga jengkol (Archidendron pauciflorum) di Provinsi Lampung mengalami kenaikan hingga 100 persen lebih sejak akhir tahun lalu. Harga jengkol tercatat naik dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.
"Harga sangat tinggi saat ini dibandingkan sebelumnya hanya di kisaran Rp 15.000 per kilogram itu pun barangnya susah," kata salah seorang pedagang jengkol di Bandarlampung, Heri Al Zikri dikutip Antara, Selasa (20/2).
Dia menambahkan, kenaikan harga jengkol ini dikarenakan tingginya permintaan dari daerah lain, salah satunya Provinsi DKI Jakarta yang setiap harinya mengirim 1 ton hingga 2 ton.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Tingginya permintaan tersebut, berbanding terbalik dengan jumlah ketersedian barang.
Menurutnya, untuk memenuhi pesanan jengkol tiap hari, dia berserta anak buah berkeliling ke sejumlah kampung-kampung untuk mencari dan membeli buah yang memiliki aroma khas tersebut.
"Saya berserta anak buah ke lapangan untuk melihat apakah masih ada jengkol atau tidak bila ada langsung dibeli dari pemiliknya," kata dia.
Sementara itu, menurut sejumlah warga di Waykanan buah jengkol hasil petani setempat selain dikonsumsi warga Lampung juga banyak diminta pedagang dari Bengkulu.
"Pedagang dari Bengkulu berani membeli dengan harga lebih tinggi. Jadi selain untuk pasokan ke pelanggan di Lampung, banyak yang dijual ke Bengkulu," kata Fajar, warga Blambanganumpu, Waykanan.
Sementara pedagang aneka sayuran dan lauk-pauk masak secara keliling menggunakan sepeda di Bandarlampung, Sutinah mengaku sudah beberapa hari tidak membawa rendang jengkol karena bahan bakunya sulit didapat apalagi harganya mahal.
"Saya biasanya membawa rendang jengkol karena banyak pembelinya dengan harga Rp 5.000 per bungkus isi enam hingga sepuluh keping. Tapi sekarang tidak berani karena harga bahan bakunya mahal, tidak bisa dapat untung," katanya.
Dia pun banyak mendapat pertanyaan dari pelanggannya tentang jualannya tersebut, dan dijawab bahwa bahan bakunya sedang sulit didapat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca Selengkapnya