Harga Minyak Dunia Naik Usai Penyerangan 2 Kilang Terbesar Arab Saudi
Merdeka.com - Harga minyak melonjak di perdagangan Asia pada Senin (16/9) pagi, mencapai level tertinggi sejak Mei pada pembukaan, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan menyusul serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada Sabtu (14/9).
Diketahui, 10 drone menyerang fasilitas pemrosesan minyak milik Saudi Aramco yang merupakan perusahaan minyak terbesar di dunia milik pemerintah Arab Saudi. Akibatnya, 2 kilang tersebut terbakar, dan produksi minyak Arab Saudi terpangkas 5,7 juta barel per hari atau sekitar 50 persen dari keseluruhan produksi minyak dari negara tersebut.
Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent terangkat 7,06 dolar AS per barel atau 11,7 persen dari penutupan New York pada Jumat (13/9/2019) menjadi diperdagangkan di 67,28 dolar AS per barel pada pukul 01.08 GMT (08.08 WIB), setelah melonjak lebih dari 19 persen ke tertinggi sesi 71,95 dolar AS per barel pada pembukaan.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melompat 5,76 dolar AS per barel atau 10,5 persen menjadi diperdagangkan di 60,60 dolar AS per barel, setelah melonjak lebih dari 15 persen ke tertinggi sesi di 63,34 dolar AS per barel.
Presiden dari Rapidan Energy Group, Robert McNally, mengatakan harga minyak dunia akan naik sedikit. Namun, dampak paling terasa terjadi pada ekonomi dunia yang merosot.
"Abqaiq sejauh ini adalah fasilitas minyak terpenting dunia," ujarnya.
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan siap untuk melepas cadangan minyaknya dalam menjaga stabilitas harga dunia.
Presiden Donald Trump juga mengatakan siap bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani membahas mengenai perjanjian nuklir. Di mana, Iran diminta untuk menghentikan program senjata balistik dan dukungannya pada kelompok pemberontak.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca Selengkapnya