Harga Minyak Goreng Mahal, Daya Beli Masyarakat Kelas Bawah Terganggu
Merdeka.com - Mahalnya harga minyak goreng sejak tahun lalu dinilai bisa mengganggu daya beli masyarakat. Bahkan, kondisi ini terjadi ketika inflasi mulai naik, namun tidak diikuti kenaikan pendapatan masyarakat. Terutama bagi masyarakat kelas menengah bawah yang masih terdampak pandemi Covid-19.
"Daya beli masyarakat khususnya kelas menengah bawah yang selama ini terdampak pandemi mengalami tekanan yang sangat berat," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (5/1).
Berdasarkan Pusat Informasi Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, per 4 Januari harga minyak goreng kemasan bermerek dibanderol Rp20.800 per Kg, harga minyak goreng curah Rp18.550 per Kg. Kenaikan harga minyak goreng juga bisa memengaruhi berbagai sektor lain, seperti sektor makanan-minuman, ritel, pedagang kecil hingga di tingkat rumah tangga.
-
Bagaimana cara mengurangi minyak goreng yang terserap pada gorengan? Gunakan Minyak Secukupnya Penggunaan minyak goreng secukupnya saja sangat penting agar gorengan tidak menyerap terlalu banyak minyak.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita naik menjadi Rp15.700 per liter.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET Minyakita masih lebih rendah ketimbang harga minyak goreng premium di pasaran.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 10 komponen dalam penghitungan HPP, di antaranya yaitu harga CPO, ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, serta biaya distribusi.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca Selengkapnya