Hati-Hati, Ini Tips Terhindar dari Penipuan Atas Nama Bea Cukai
Merdeka.com - Kepala Subdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan, modus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai memanfaatkan kepanikan korban dan akhirnya membuahkan para penipu untuk melakukan intimidasi.
"Memanfaatkan kekurangan tauan memang kuncinya jangan panik saja. Memudahkan pelaku mengintimidasi memeras dan memaksa korban karena stigma yang berkembang masyarakat yakni memenjarakan," ujar Hatta dalam acara Media Briefing DJBC, Jakarta, Kamis (22/12).
Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana langkah masyarakat terhindari modus penipuan tersebut, simak ulasan berikut ini:
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
1. Jangan panik
Ketika oknum penipu mengintimidasi, mulai dari ancaman denda puluhan juta, ancaman akan dijemput petugas, pidana penjara dan berbagai modus ancaman lainnya
2. Jangan langsung transfer
Disarankan untuk jangan langsung transfer ke rekening yang diindikasi oknum penipu. Semua pungutan Bea dan Cukai pasti mempunyai jangka waktu sebelum jatuh tempo. Jadi ketika ada ancaman jangan langsung memenuhi permintaan tersebut.
Sebaliknya gunakan waktu yang ada untuk mengkonfirmasi ke bea cukai. Selain itu masyarakat juga dapat melakukan pengecekan rekening yang diinfokan oknum penipu secara mandiri melauli laman https://cekrekening.id situs remsi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ini akan menampilkan informasi nama pemilik rekening, status verifikasi, dan jika terindikasi telah melakukan penipuan situ ini juga akan menampilkan jumlah pelaporan yang telah dilakukan
3. Konfirmasikan kebenaran ke Bea Cukai
- Lakukan konfirmasi ke Bea Cukai melalui contact center Bravo Bea Cukai via telepon 1500225, live chat Noni Bravo Bea Cukai atau media sosial @bravobea cukai
- Untuk melakukan penelusuran mandiri terhadap barang kiriman, pengguna jasa dapat mengakses https://www.beacukai.go.id/barangkiriman
- Pengguna HP android juga dapat mengunduh aplikasi mobile Bea Cukai di Play store, terdapat berbagai fitur pada aplikasi ini dari pengecekan mandiri barang kiriman serta kalkulator perkiraan tagihan
- Terakhir, masyarakat tentunya dapat menghubungi kantor Bea Cukai terdekat di lokasi masing-masing baik melalui datang langsung, email, media sosial, maupun cara lain yang difasilitasi kantor terkait.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaModus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Pajak (DJP) mengimbau masyarakat berhati-hati saat menerima pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk mengikuti penawaran lelang dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaPemilik agen Brilink di Bantul ini ceritakan pengalamannya menggagalkan penipuan berkedok give away
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun 2024,Ditjen Bea Cukai telah menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara Rp3,9 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPenipu biasanya akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca Selengkapnya