HKTI siap bantu ketahanan pangan Indonesia

Merdeka.com - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko berharap HKTI bisa menjadi mitra strategis dan positif pemerintah dalam mewujudkan swasebada dan ketahanan pangan. Dia sangat berharap HKTI bisa bermanfaat bagi rakyat dan pemerintah Indonesia.

Dengan pengalamannya, HKTI diharapkan menjadi harapan baru bagi rakyat bagaimana mewujudkan kesejahteraan, juga menjadi harapan pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan dalam rangka ketahanan pangan.

"Dunia pertanian bukan hal asing baginya. Dia adalah anak seorang petani. Pengalaman itulah yang dia jadikan sebagai modal dalam memimpin HKTI," tulis Yayat Supriyatna dan Guntur Subagja dalam buku 'Panglima TANI Moeldoko: Anak Dusun Yang Jadi Negarawa'.

Dalam buku ini dijelaskan bahwa Moeldoko adalah anak dusun yang berkarier cemerlang. Selain melejit dikarirnya sebagai Panglima TNI, Moeldoko tengah fokus untuk mengembangkan sektor pertanian di Indonesia. Dunia pertanian bukan hal asing baginya, di mana dia adalah salah satu anak seorang petani yang sukses dan menjadi negarawan. Anak dusun yang menjadi negarawan, mungkin kata-kata ini yang pantas diterima dirinya.

Kesuksesan Moeldoko dikarirnya saat ini, tidak instan begitu saja didapatnya. Moeldoko lahir dari keluarga miskin sehingga sejak kecil terbiasa kerja keras dan berjuang.

Dulu, orang tuanya serba kekurangan untuk membiayai anak-anaknya yang cukup banyak. Pendapatan orang tuanya pun tak menentu hingga membuat hidup keluarga ini seperti terjebak dalam rimba kemiskinan. Dirinya kerap kesulitan jika ingin memakan nasi beserta lauk pauk yang cukup kala masih kecil.

"Sering saya ambil ubi dari kebun sebelah (rumah) dulu," cerita Moeldoko dalam buku tersebut.

Saat pensiun dari TNI, Moeldoko ditunjuk untuk menjabat sebagai ketua umum HKTI periode 2017 hingga 2020. Pengukuhan Moeldoko dilaksakan pada pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) HKTI pada 2017 silam.

Selama menjabat sebagai ketua HKTI, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, pernah memuji Moeldoko yang telah berbuat banyak untuk pertanian Indonesia. "Seandainya ada 100-200 jenderal seperti Pak Moeldoko yang turun ke pertanian, bisa bergetar ini Indonesia," kata Amran.

Dalam memimpin HKTI, filosofi hidupnya yaitu "Urip iku urup" yang Hidup itu harus menghidupi selalu menjadi pegangan Moeldoko. Menurut dia, hidup harus memberikan manfaat bagi orang lain, baik itu berupa hal-hal kecil maupun hal besar sehingga setiap hari harus memberikan manfaat.

Pengalamannya sebagai Panglima TNI yang tegas juga diharapkan membawa energi positif bagi HKTI. Bahkan kini Moeldoko juga dipercaya sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) oleh Presiden Joko Widodo. (mdk/idr)