IHSG Diramal Menguat, Ini Deretan Saham Layak Beli
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis (10/10).
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan memproyeksi indeks hanya mampu untuk menguat terbatas di pasar saham hari ini.
Dari sisi global, sentimen indeks dipengaruhi oleh Pemerintah China yang mengisyaratkan tidak akan mengikuti kemauan Amerika Serikat terkait negosiasi dagang.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
Selain itu, investor menilai kembali sejumlah tantangan potensial untuk menjalin pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Dari dalam negeri, pihaknya melihat masih minim sentimen yang mampu menopang IHSG. Sebab itu, dia memperkirakan indeks akan berada di rentang 6.015-6.062.
Senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan dari sisi teknikal, IHSG berpeluang menguat pada kisaran 5.988-6.077.
"Pola bullish harami mengindikasikan adanya potensi penguatan," ujarnya.
Sejumlah saham laik beli untuk hari ini menurutnya ialah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sementara itu, Dennies merekomendasikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga 3.750-3.800.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaSaham di pasar Asia menunjukkan tren positif pada hari Selasa (19/11).
Baca SelengkapnyaIHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaHudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca Selengkapnya