Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Bauran Kebijakan Bank Indonesia

IHSG Ditutup Menguat Ditopang Bauran Kebijakan Bank Indonesia Peluncuran IDX30. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,85 persen ke level 5.176,1. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp12,13 triliun. Lalu asing net buy sebesar Rp 12,8 miliar.

Dari sisi internal, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan kondisi ini dipicu strategi bauran kebijakan yang di terapkan oleh Bank Indonesia untuk menstabilkan perekonomian dan mata uang Rupiah. Kebijakan tersebut sebelumnya sudah diterapkan di masa ekonomi global bermasalah akibat perang dagang antara AS dan China serta BREXIT, terbukti cukup andal.

"Di masa Pandemi Covid-19 Bank Indonesia juga menerapkan strategi bauran kebijakan yang berkaitan dengan dua hal," kata Ibrahim kepada wartawan, Jakarta, Rabu (14/10).

Orang lain juga bertanya?

Seperti diketahui, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan menghadapi volatilitas nilai tukar dan aliran modal agar konsisten dengan target inflasi. Tujuannya untuk mengimplementasikan target inflasi. Sebab apabila hanya diatasi dengan kebijakan suku bunga, ini dinilai belum cukup.

Agar kebijakan suku bunga tetap konsisten dengan target inflasi yang sudah ditentukan maka, Bank Indonesia terus melakukan intervensi nilai tukar dan manajemen aliran modal.

Untuk itu, Bank Indonesia melakukan intervensi melalui pasar spot, Obligasi, Domestic Non Delivery Forward (DNDF) atau transaksi derivatif valas terhadap rupiah. Cara ini lebih efektif dalam stabilisasi nilai tukar untuk tujuan stabilitas harga.

Selanjutnya, bauran kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan moneter untuk stabilisasi harga dan makroprudensial. Ini dilakukan untuk stabilitas sistem keuangan, perputaran keuangan lebih banyak berkaitan dengan kredit.

Sisi Eksternal

Dari sisi eksternal, penguatan IHSG disebabkan adanya harapan Kongres Amerika Serikat akan meloloskan RUU stimulus terbaru menjelang pemilihan presiden 3 November terus memudar. Akibatnya prospek ekonomi kemungkinan masih akan melambat akibat dari pandemi Covid-19 yang kasusnya terus meningkat.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi menghalangi harapan untuk langkah-langkah stimulus. Dia juga menolak paket USD 1,8 triliun yang diusulkan Presiden Donald Trump, dengan mengatakan hal itu jauh dari apa yang diminta pandemi dan resesi yang dalam ini.

Selain itu, berita hari Selasa yang menyatakan Eli Lilly and Co. (NYSE: LLY) menghentikan uji klinis yang disponsori pemerintah untuk perawatan antibodi Covid-19. Ini terjadi sehari setelah Johnson & Johnson menangguhkan uji klinis untuk vaksin virus corona.

"Ini karena penyakit misterius di salah satu peserta, penurunan selera risiko investor, dengan harapan bahwa pengobatan Covid-19 akan segera dirilis," kata Ibrahim.

Di sisi lain, selama pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, para pemimpin keuangan global memberikan peringatan yang mengerikan. Mereka menyatakan terjadi kegagalan untuk menutup Covid-19, mempertahankan stimulus, dan menangani negara-negara berkembang.

"Utang yang meningkat akan menghancurkan pemulihan yang rapuh. Menurut data Universitas Johns Hopkins jumlah kasus Covid-19 global mencapai 38 juta pada 14 Oktober," kata dia.

Sementara itu, Inggris terus berjuang melawan gelombang kedua kasus Covid-19. Mereka juga kembali menerapkan langkah-langkah yang membatasi aktivitas ekonomi.

Lebih lanjut adanya kekhawatiran tentang kemajuan kecil yang dibuat menuju kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Hal ini dilakukan dengan waktu kurang dari dua hari untuk melanjutkan tenggat waktu yang diterapkan sendiri oleh Perdana Menteri Boris Johnson pada 15 Oktober. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen, Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk untuk menjaga stabilitas.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya