IMF Prediksi Ekonomi 160 Negara Masih Terpukul Hingga 2024 Akibat Pandemi
Merdeka.com - Managing Director IMF, Kristalina Georgieva memperkirakan pada tahun 2024 masih banyak negara yang menghadapi berbagai tantangan sebagai dampak pandemi Covid-19. Setidaknya ada 160 negara yang kinerja ekonominya masih dibawah tahun 2019 atau pra pandemi.
"Kami memperkirakan bahwa dua tahun dari sekarang, pada tahun 2024, hampir 160 negara masih akan menghadapi kerugian output relatif terhadap tren pra pandemi. Mereka masih belum mengejar hingga 2019," kata Kristalina seperti dikutip dari imf.org, Jakarta Kamis (14/10).
Kondisi ini terjadi karena di masa depan dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian global. Mulai dari prospek inflasi, tingkat utang yang meningkat hingga perbedaan ekonomi antarnegara yang semakin melebar.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa sasaran kemenko perekonomian di tahun 2045? Dalam Rapat Kerja Pelaksana BPK RI Tahun 2023, Senin (28/08), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada tahun 2045 di antaranya yakni memiliki PDB Nominal sebesar USD9,8 triliun, dengan GNI per kapita USD30.300, porsi penduduk middle income sebesar 80%, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28%, dan penyerapan 25,2% tenaga kerja.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang dilakukan KKP untuk tahun 2024? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut pencanangan Tahun Tuna 2024 merupakan wujud komitmen KKP memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik.
"Jalan di depan lebih menantang, apa yang kita hadapi lebih banyak ketidakpastian," katanya.
Hal ini dipicu dari tingkat akses vaksin yang masih terbatas. Sehingga menghambat proses pemulihan ekonomi di berbagai negara berkembang. Padahal vaksin telah bisa menyelamatkan nyawa jutaan orang dari paparan virus corona.
Di samping itu kehadiran vaksin juga mampu meningkatkan kinerja ekonomi. Hal ini juga didorong berbagai langkah-langkah kebijakan yang diambil masing-masing negara.
"Pemulihan ekonomi terus berlanjut karena langka kebijakan yang luar biasa, karena vaksin terus menyelamatkan nyawa jutaan rang dan meningkatkan kinerja ekonomi," kata dia.
Meski begitu, IMF baru-baru ini merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global yang turun di angka 5,9 persen. Penurunan 0,1 persen tersebut berdasarkan pada kondisi dan situasi terkini. Namun proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun berikutnya tidak mengalami perubahan yakni tetap di angka 4,9 persen.
"Kemarin kami sedikit mengurangi perkiraan pertumbuhan global menjadi 5,9 persen untuk tahun ini, hanya turun 0,1 persen. Dan kami membiarkan proyeksi kami tidak berubah untuk tahun depan, pada 4,9 persen. Itu sendiri adalah kabar baik," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca Selengkapnya