Ekspor tekstil tak bergairah, pengusaha kurangi jam kerja karyawan
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang mengurangi jam kerja karyawan industri garmen atau tekstil. Langkah ini diambil karena perusahaan mengalami kelesuan permintaan dari pasar luar negeri.
"Sebelumnya, karyawan bekerja hingga 12 jam per hari, tetapi saat ini menjadi 8-10 jam," kata Ketua Apindo Kota Semarang, Dedi Mulyadi seperti ditulis Antara Semarang, Kamis (6/7).
Dia mengatakan, sejak tiga bulan ini pasar asing mengurangi permintaan produk garmen dari anggota Apindo Semarang. "Memang tiga bulan terakhir ini permintaan lesu juga, yang masih konstan adalah baju yang tidak diperdagangkan secara umum seperti seragam," katanya.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
Selain segmentasi pasarnya khusus, untuk jangka waktu kontrak produk pakaian seragam biasanya cukup lama hingga lima tahun. Melihat peluang tersebut, dikatakannya, saat ini para pengusaha khususnya di bidang garmen banyak yang mengincar pasar tersebut.
"Kalau produk seragam kan tidak mengenal musim, bukan seperti pakaian-pakaian bebas yang tergantung kondisi pasar dan musim," katanya.
Selain permintaan pasar yang mengalami penurunan, dikatakannya, saat ini sejumlah negara konsumen banyak yang mengalihkan pembelian mereka ke negara produsen lain, salah satunya ke Afrika.
"Sekarang banyak investor yang lebih memilih membuka pabrik garmen di negara-negara Afrika, seperti Nigeria dan Zimbabwe. Di sana masih banyak perusahaan bersifat padat karya sehingga biaya produksi lebih murah," katanya.
Meski demikian, banyak perusahaan manufaktur di dalam negeri yang juga berupaya meminimalisasi ongkos produksi demi mempertahankan daya saing, salah satunya dari sisi tenaga kerja.
"Seperti misalnya tenaga kerja asing, sekarang banyak tenaga kerja lokal yang juga mumpuni dan selevel dengan tenaga kerja asing. Daripada kita mempekerjakan tenaga kerja asing, lebih baik tenaga kerja lokal," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaHarga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaTercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaMasuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaAngka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaKonsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.
Baca Selengkapnya