Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia-Australia memanas, Gita lirik sapi India dan Brasil

Indonesia-Australia memanas, Gita lirik sapi India dan Brasil Jokowi dan Gita temani PM Belanda ke Pluit. ©2013 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui persoalan diplomatik Indonesia-Australia cukup mengganggu hubungan ekonomi. Meski tidak mau dikaitkan dengan kasus penyadapan presiden, pemerintah kini sedang serius mengupayakan revisi Undang-Undang Pertanian Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Menurut Gita, ketika aturan itu berhasil direvisi, maka Indonesia tak akan lagi tergantung pada impor sapi dan daging asal Australia.

"Saya sudah bicara dengan menteri pertanian, kita sedang mulai proses merevisi UU tersebut. Supaya proses importasi dapat dilakukan di mana-mana, tidak tergantung pada satu negara," ujar Gita usai bertemu Menteri Perdagangan Belanda, di Jakarta, Kamis (21/11).

Mantan Kepala BKPM ini tidak menampik, revisi itu ditempuh akibat memanasnya kondisi politik Indonesia-Australia. Namun, di sisi lain, dia menuturkan bahwa secara rasional, kebijakan bebas impor dari negara manapun lebih menguntungkan. Apalagi harga sapi asal India dan Brasil terbukti lebih murah.

"Perlu kita ingat, daging sapi dari India lebih murah, Brasil juga lebih murah, jadi akan lebih baik jika kita mendatangkan dari negara yang mungkin hubungan bilateralnya lebih baik," kata Gita.

Terkait embargo atau penghentian perdagangan, Gita membantah ada pembahasan ke arah sana. Justru, perseteruan politik ini, menurutnya, jangan sampai mengganggu relasi ekonomi.

Kalaupun ada kajian, yang sekarang coba dipikirkan pemerintah sebatas cara mencari sumber pasokan lain untuk bahan pangan dari Australia.

"Tentunya kita tidak ingin mengambil langkah yang justru bisa merugikan perekonomian kita. Pengkajian yang sedang kita lakukan agar tidak terjadi gangguan pasokan (seandainya tak lagi impor dari Australia)," cetusnya.

Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) tahun ini mengumumkan populasi sapi di Tanah Air turun, menjadi 13,5 juta ekor. Karena ada aturan pemotongan maksimal hanya untuk 15 persen populasi, maka pasokan dalam negeri hanya mencapai 2 juta ekor. Sisanya terpaksa dipenuhi dari impor.

Celakanya, Undang-Undang Peternakan Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan lewat putusan Mahkamah Konstitusi membatasi pilihan negara yang boleh mengimpor.

Pemerintah diwajibkan mengimpor sapi dengan sistem basis negara, bukan basis zonasi, terkait ternak yang bebas dari penyakit kuku dan mulut. Alhasil, Indonesia terkesan hanya boleh mengimpor sapi dari Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut Janji Daging Sapi Turun hingga di Bawah Rp100 Ribu pada 2024, Segini Kisaran Harganya
Luhut Janji Daging Sapi Turun hingga di Bawah Rp100 Ribu pada 2024, Segini Kisaran Harganya

Melalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi
Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi

Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
Indah Permatasari Istri Arie Kriting Buka Usaha Hewan Sapi 'Saya Sekarang Jadi Juragan Sapi'
Indah Permatasari Istri Arie Kriting Buka Usaha Hewan Sapi 'Saya Sekarang Jadi Juragan Sapi'

Indah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu
Ternyata, Ini Penyebab Peternak Sapi Buang Susu

Kondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Cerita Indah Permatasari jadi Pedagang Hewan Kurban, Datangkan Sapi-sapi Lokal dari Bima NTB
Cerita Indah Permatasari jadi Pedagang Hewan Kurban, Datangkan Sapi-sapi Lokal dari Bima NTB

Indah mendatangkan sapi-sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sapi-sapi tersebut dibawa ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal
Sebelum Buka Keran Impor, Pemerintah Diingatkan untuk Utamakan Sapi Lokal

Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Ganjar Kritik Keras Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Ekor Sapi demi Program Susu Gratis
Ganjar Kritik Keras Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Ekor Sapi demi Program Susu Gratis

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengkritik keras rencana Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengimpor 1,5 juta ekor sapi demi Program Susu Gratis.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Siap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta

Di salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.

Baca Selengkapnya