Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Alasan Pengusaha Masih Butuh Gula Impor

Ini Alasan Pengusaha Masih Butuh Gula Impor gula. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Asosiasi Industri Kecil dan Menengah, Agro Suyono menyebut bahwa pengusaha makanan dan minuman kelas kecil dan menengah masih membutuhkan gula impor untuk keberlangsungan usaha mereka. Ini disebabkan tiga alasan utama.

"Yang pertama gula rafinasi itu tidak mengandung molasis, yaitu sampah mikro, bakteri dan kuman, yang masih menempel di gula. Ketika ada molasis, makanan kami akan cepat kedaluwarsa," ujar Suyono yang juga pengusaha dodol seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (22/1).

Suyono menjelaskan, jika menggunakan gula lokal, saat makanan diekspor, misalnya dodol ke Timur Tengah, makanan semisal dodol, akan berjamur dan kedaluwarsa karena adanya bakteri tersebut. Perjalanan ke Abu Dhabi bisa mencapai 20 hari. Kondisi panas dalam kontainer membuat bakteri yang membusukkan makanan tersebut lebih cepat berkembang.

Dia melanjutkan alasan kedua karena gula rafinasi selalu tersedia dari Januari sampai Desember. Sedangkan jika menggunakan gula lokal, mesti menunggu musim panen. Pengusaha juga mengeluhkan masalah harga.

Suyono menyebutkan, harga gula lokal bisa lebih mahal hingga Rp 2.000 per kilogramnya dibandingkan gula rafinasi. Jadilah pengusaha lebih memilih gula rafinasi karena lebih murah. Pilihan menggunakan gula rafinasi impor, ditegaskannya, tidak serta-merta menunjukkan para pengusaha anti produk dalam negeri.

Menurut Suyono, pengusaha siap membeli gula dalam negeri jika kualitasnya mampu memenuhi yang dia butuhkan.

"Kami siap beli gula dalam negeri, Nasionalisme saya tidak perlu dipertanyakan lagi. Saya ini anak petani asli Ciamis, saya juga ingin petani tebu Indonesia sejahtera," jelasnya

Sementara itu, peneliti muda Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman mengungkapkan, menekan tingginya angka impor gula bukan pekerjaan yang mudah. Ini mengingat konsumsi dalam negeri sangatlah tinggi. Pemangkasan impor gula hanya dapat dilakukan apabila produksi gula dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan nasional dengan kualitas baik.

Dia berpendapat jika produksi gula dalam negeri mampu memenuhi atau setidaknya mendekati angka kebutuhan, kebijakan impor gula dipastikan dapat ditekan. Namun untuk saat ini, jika impor gula terus ditekan, imbasnya alkan membuat harga gula di pasaran melambung.

"Pada akhirnya, konsumen dan unit usaha UMKM yang menggunakan gula sebagai bahan produksinya akan menanggung kerugian," katanya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Agus Pakpahan mengamini, beberapa industri memang membutuhkan impor gula sebagai bahan baku untuk produksinya. Contohnya industri makanan dan minuman yang memerlukan gula dengan ICUMSA rendah serta industri kesehatan yang membutuhkan gula khusus. Khusus untuk industri tersebut, dia mengakui, keperluan memakai gula impor lebih dikarenakan harganya yang lebih terjangkau.

Hanya saja bukan berarti gula lokal tidak mampu menghasilkan makanan maupun minuman yang kualitasnya setara dengan produk yang memakai gula impor. Penggunaan gula impor tetap kepada pertimbangan harga dan tingkat ICUMSA yang lebih rendah.

"Karena pernah dulu waktu tahun 2009, ketika harga gula dunia sedang naik, industri makanan dan minuman akhirnya memakai gula lokal. Bisa itu, ungkap Agus."

Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa rekomendasi impor gula mentah dikeluarkan berdasarkan permintaan dari industri.

"Rekomendasi dikeluarkan tergantung permintaan industri. Saat ini sedang diverifikasi industri mana saja yang membutuhkan dan kita lihat stok mereka masih ada atau tidak," kata Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono.

Menurut Sigit, kebutuhan gula mentah untuk industri makanan dan minuman sepanjang 2019 mencapai 3,6 juta ton. Namun, rapat koordinasi terbatas memutuskan bahwa impor gula mentah tahun ini sebesar 2,8 juta ton.

Jumlah tersebut ditetapkan berdasarkan survei yang dilakukan di industri makanan dan minuman nasional, di mana mereka masih memiliki stok gula yang dapat digunakan sebagai bahan baku produksi tahun ini sekitar 800 ribu ton.

Sigit menambahkan, Kemenperin akan mengeluarkan rekomendasi impor gula mentah per enam bulan, sehingga importasinya dilakukan sebanyak dua kali.

Pada enam bulan pertama, Sigit memprediksi jumlah impor gula mentah akan lebih besar ketimbang enam bulan selanjutnya, mengingat akan ada momen puasa dan lebaran, di mana kebutuhan biasanya meningkat. "Kira-kira 60 persen impor dilakukan untuk enam bulan pertama, dan 40 persennya di enam bulan terakhir," tukas Sigit.

Dalam mengeluarkan rekomendasi, Kemenperin memastikan agar jumlah impor gula mentah disesuaikan dengan kebutuhan ril industri. "Kami pastikan yang diimpor itu sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu kami perlu memverifikasi berbagai data," ungkapnya.

Menurut Sigit, impor gula mentah tersebut dibutuhkan untuk mendukung target pertumbuhan industri makanan dan minuman sebesar delapan persen hingga penghujung 2019.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor

residen Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Jawaban Kejagung Saat Ditanya Soal Semua Mendag Setelah Tom Lembong juga Impor Gula
Jawaban Kejagung Saat Ditanya Soal Semua Mendag Setelah Tom Lembong juga Impor Gula

Kejaksaan Agung (Kejagung) buka suara perihal aktivitas impor gula di Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak

Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
8 Bahan Makanan yang Bisa Bertahan dalam Waktu Lama dan Tak Cepat Kedaluwarsa
8 Bahan Makanan yang Bisa Bertahan dalam Waktu Lama dan Tak Cepat Kedaluwarsa

Beberapa bahan makanan bisa disimpan dalam waktu lama karena tidak mudah kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya
Pelaku Jastip Makanan dan Kosmetik Wajib Punya Izin Edar BPOM, Jika Melanggar Bisa Dipenjara
Pelaku Jastip Makanan dan Kosmetik Wajib Punya Izin Edar BPOM, Jika Melanggar Bisa Dipenjara

Penegakan ketentuan izin edar bagi pelaku jastip kosmetik bertujuan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Khawatir Harga Beras Kembali Naik Gara-Gara Ini
Anggota DPR Khawatir Harga Beras Kembali Naik Gara-Gara Ini

Kondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.

Baca Selengkapnya
Kenali Dampak Kesehatan Akibat Memakan Roti yang Sudah Kedaluwarsa
Kenali Dampak Kesehatan Akibat Memakan Roti yang Sudah Kedaluwarsa

Konsumsi roti yang sudah kedaluwarsa atau berjamur bisa menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK, Begini Respons Bos Bulog
Dilaporkan ke KPK, Begini Respons Bos Bulog

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat dan itu lumrah terjadi.

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Turun Tangan, Kepala Bapanas Jelaskan Soal Demurrage Beras
KPK Bakal Turun Tangan, Kepala Bapanas Jelaskan Soal Demurrage Beras

Arief Prasetyo menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat.

Baca Selengkapnya