Ini keuntungan di balik meningkatnya jumlah pekerja robot
Merdeka.com - Banyak orang mengatakan majunya teknologi justru akan mengambil alih semua pekerjaan yang dilakukan manusia. Namun, para advokat mengatakan lowongan pekerjaan yang dihasilkan dari pengembangan teknologi akan jauh lebih besar.
Dilansir CNBC, saat ini semakin banyak para wirausahawan yang menggunakan tenaga robot untuk mempercepat proses rekrutmen. Bahkan, hampir semua perusahaan Fortune 500 menggunakan otomatisasi untuk meningkatkan proses rekrutmen mereka.
Seperti platform Triplebyte yang digunakan oleh perusahaan raksasa San Francisco Bay seperti Apple dan Coinbase, untuk melakukan wawancara online dengan robot insinyur. CEO dan salah satu pendiri Triplebyte, Harj Taggar mengatakan, cara ini membuka peluang untuk menerima kandidiat yang lebih beragam yang biasanya tidak bisa dilihat oleh pekerja manusia.
-
Kapan teknologi akan menggantikan pekerjaan? Menukil laporan World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kapan teknologi mulai mengubah pekerjaan? Dalam beberapa tahun terakhir, mesin dan otomatisasi semakin menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor pekerjaan.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Melalui cara ini, jumlah kandidat yang berhasil didapatkan melalui Triplebyte sebesar 40 persen, lebih tinggi di atas rata-rata industri yang hanya mencapai 20 persen. "Efektivitas perekrut (manusia) menurun karena perekrut mengejar semua orang yang sama," kata Taggar.
Seorang pakar ketenagakerjaan Amanda Augustine mengatakan, melalui cara ini, para pencari kerja merasa lebih dihormati karena penilaian dilakukan dengan mendetail.
Meski demikian, para perusahaan yang menggunakan teknologi dalam perekrutan harus hati-hati dan bisa merata. Awal tahun ini, ratusan perusahaan, termasuk Amazon dan Ikea, menghadapi gugatan atas tuduhan bahwa penggunaan iklan lowongan kerja yang ditargetkan di Facebook didiskriminasikan terhadap pencari kerja di usia 50-60-an.
"Meskipun penargetan mikro ini mungkin tampak seperti ide yang bagus untuk perusahaan yang mempromosikan produk atau layanan ke demografi tertentu, objektivitas menjadi sedikit keruh ketika menyangkut perekrutan," kata Agustinus.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaKemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaWEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca SelengkapnyaPekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaSurvei CVL Economics mengidentifikasi beberapa pekerjaan yang sebenarnya paling rentan terhadap dampak AI.
Baca SelengkapnyaMeski banyak perusahaan memanfaatkan AI untuk konten kreatif mereka, tawaran pekerjaan untuk menulis tetaplah tinggi.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah masuk dalam era Artificial Narrow Intelligence (ANI), atau AI yang mengerjakan tugas-tugas yang spesifik.
Baca SelengkapnyaStudi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca Selengkapnya