Ini rahasia jadi pengusaha muda sukses di bidang digital
Merdeka.com - Mengembangkan calon wirausahawan muda dibidang digital (technopreneurs) tak hanya membutuhkan dukungan finansial yang kuat saja. Namun, dukungan pelatihan dan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) juga memegang peran yang sangat krusialbagi keberhasilan calon technopreneurs muda di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Founder Binar Academy, Alamanda Shantika Santoso dalam keterangannya dikutip merdeka.com di Jakarta, Senin (31/5).
"Ajang NextDev dan NextDev Academy sangat bagus untuk memberikan pelatihan dan meningkatkan kemampuan bagi anak muda Indonesia yang tertarik untuk terjun dalam industri digital," katanya.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Siapa yang umumnya memiliki inisiatif? Orang yang memiliki aspek inisiatif umumnya dapat memutuskan dan melakukan sesuatu tanpa harus diberi tahu.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dalam NextDev dan NextDev Academy, peserta diberikan kurikulum advance, dan diharapkan dapat menggembangkan kemampuan serta bakat calon technopreneurs. Mantan pentolan GO-JEK ini menjelaskan, kurikulum yang diberikan di NextDev dan NextDev Academy belum pernah diajarkan di inkubator sejenis yang memiliki program menciptakan entrepreneur di bidang digital di Indonesia.
"Banyak sekali frame work yang dipakai oleh konsultan dunia diajarkan di NextDev dan NextDev Academy. Tujuannya adalah untuk membentuk pola pikir dan mental peserta. Sehingga nantinya technopreneurs muda jebolan NextDev dan NextDev Academy dapat membantu memberikan kontribusi positifsocial impactyang besar pada pemerintah."
Dari pengamatan Amanda, saat ini banyak technopreneurs yang memiliki ide hanya untuk membuat aplikasi. Namun menurutnya, ketika memiliki ide untuk membuat aplikasi, harus diikuti oleh pembentukan tim yang sangat kuat. Tim tersebut seperti tim digital marketing dan IT. Dengan tim yang kuat, potensi startup untuk dapat maju sangatlah besar.
"Knowledge untuk mengeksekusi ide offline menjadi online ini yang saat ini dibutuhkan oleh startup. Dan itu kendala yang masih kerap ditemui oleh pelaku startup di Indonesia. Tidak bisa membuat aplikasi itu hanya diserahkan sepenuhnya kepada vendor. Kita harus membangun tim yang kuat. Sehingga membuat aplikasi itu tak hanya sekadar membuat aplikasi saja. Pendidikan serta membentuk pola pikir ini sangatlah penting," papar Amanda.
Amanda memprediksi pertumbuhan industri digital dan startup di Indonesia masih sangat besar. Besarnya potensi inilah yang harus ditangkap oleh calon technopreneurs Indonesia. Saat ini banyak investor mancanegara yang sudah mulai melirik potensi industri digital dan startup dengan cara membiayai melalui venture capital. Namun potensi yang besar tersebut tak akan berdampak apapun jika SDM technopreneurs Indonesia tak siap.
"Makanya dengan ajang NextDev dan NextDev Academy, saya menginginkan agar startup dan technopreneurs muda Indonesia tidak salah jalan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memiliki seseorang yang dapat dipercaya yang pernah mengalami situasi serupa akan sangat membantu.
Baca SelengkapnyaBanyak pengusaha sukses yang membangun kekayaan dengan memanfaatkan keterampilan yang sudah mereka miliki.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaSemua wirausahawa akan menghadapi ketidakpastian di berbagai titik dalam perjalanan mereka.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaPara pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPAN memandang UMKM perlu lecutan atau penggerak agar dapat go digital.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca Selengkapnya