Ini Strategi Untuk Pemerintah Tingkatkan Industri Gula RI
Merdeka.com - Industri gula di Indonesia dinilai kurang efisien, sebab selain produktifitas tak kunjung meningkat, impor gula hanya dikuasai beberapa perusahaan. Hasil kajian Centre for Indonesia Policy Studies (CIPS), ada beberapa rekomendasi yang bisa ditempuh pemerintah dalam menjadikan industri gula lebih efisien dan harga gula bisa lebih rendah.
"Kami rekomendasikan dalam waktu 5 tahun ke depan alangkah lebih baikanya pemerintah membuka impor tidak hanya BUMN tapi pihak swasta yang qualified," kata Peneliti dari CIPS Hizkia Respatiadi di Jakarta, Jumat (23/11).
Di saat yang bersamaan, petani tebu dan juga pelaku industri gula harus bisa memacu produktifitas dan kualitas tebu yang dihasilkan. Salah satu caranya yaitu dengan mendorong investasi teknologi.
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
-
Bagaimana cara meningkatkan efisiensi produksi? Dengan meningkatkan efisiensi produksi, biaya produksi dapat ditekan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan inflasi. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dengan memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan karyawan, investasi di bidang teknologi dan infrastruktur, atau mengurangi beban regulasi yang menghambat produktivitas.
-
Apa bentuk korupsi importasi gula? Dalam kasus ini, RD selaku Direktur PT SMIP pada tahun 2021 telah memanipulasi data importasi gula kristal mentah dengan memasukkan gula kristal putih, namun dilakukan penggantian karung kemasan seolah-olah telah melakukan importasi gula kristal mentah untuk kemudian dijual pada pasar dalam negeri.
-
Apa yang terjadi pada Pabrik Gula Ceper sekarang? Kini pabrik gula ini memang sudah tidak beroperasi lagi. Namun bangunan utama pabrik beserta bangunan pendukung lainnya masih dapat dijumpai.
-
Bagaimana Indah meningkatkan efisiensi produksi? Seiring dengan bertambahnya permintaan, Indah menyadari perlunya meningkatkan efisiensi. Bersama suami, dia mulai mencari mesin pengaduk adonan yang bisa membantu mempercepat proses produksi. Setelah melakukan survei di beberapa pabrik di Malang, Indah akhirnya menemukan mesin yang cocok.
Diakuinya, saat ini mayoritas Pabrik Gula (PG) di Indonesia memiliki usia yang cukup tua, bahkan ada lebih dari 100 tahun. Dengan usia itu, jelas mesin-mesin yang digunakan kurang produktif.
Jika semua kebijakan itu dijalankan kurang lebih 10 tahun, petani dan industri gula nasional dianggap sudah bisa bersaing dengan gula impor.
"Ketika itu terjadi, baru hapuskan kuota impor. Jadi biar mereka para pengusaha melakukan analisasi pasar sendiri. Jadi pasar gula semakin kompetitif. Pada akhirnya nanti terjadi harga gula terjangkau konsumen," pungkas dia.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan produksi gula tidak sejalan dengan pertumbuhan gula konsumsi yang terus meningkat setiap tahun.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal kedua negara tersebut merupakan dilalui oleh garis khatulistiwa.
Baca Selengkapnyaresiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaHarli mengatakan bahwa saat ini penyidik masih fokus pada penyidikan impor gula pada 2015–2016.
Baca SelengkapnyaAngka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi penerimaan negara dari cukai rokok menunjukkan adanya tantangan dalam perumusan kebijakan cukai saat ini.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal
Baca Selengkapnya