Ini tantangan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian kondisi dunia
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Erwin Rijanto, mengatakan saat ini Indonesia harus mewaspadai banyaknya tantangan kondisi eksternal agar tidak mengganggu perekonomian domestik. Tantangan eksternal pertama yang perlu dicermati adalah mengenai perkembangan perekonomian dan sistem keuangan global yang kompleks dan dinamis.
"Kita tidak pernah perkirakan sebelumnya, kita yang dulu begitu menguasai perdagangan internasional mengalami defisit transaksi berjalan, kita juga tidak pernah menduga untuk pertama kali dalam 60 tahun koalisi barisan nasional dapat kalah dalam pemilu di Malaysia. Kita juga kaget untuk pertama kali sejak tahun 1953, Korea Utara memasuki Korea Selatan. Isu global yang dinamis tersebut menyebabkan risk on dan risk off di pasar keuangan," kata Erwin, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/5).
Selanjutnya, Erwin mengungkapkan tantangan kedua dari eksternal yang perlu dicermati adalah pemulihan ekonomi negara maju yang lebih cepat dari perkiraan semula sehingga mengakibatkan normalisasi kebijakan moneter global yang lebih kuat.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Siapa yang ungkapkan BRI fokus pada tantangan domestik? Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso. Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun.
-
Apa yang membuat timnas Indonesia harus waspada? Namun, Indonesia harus tetap waspada karena Socceroos memiliki kualitas dan level permainan yang sangat baik.
"Analis terkemuka, JP Morgan bahkan memperkirakan bahwa US Treasury untuk 10 tahun itu bisa mencapai 4 persen. Bahkan salah satu diantaranya yang perlu kita lihat juga adalah bahwa bank sentral Argentina bahkan perlu meningkatkan atau menyesuaikan policy rate sampai dengan 40 persen untuk menyikapi dinamika pada saat ini," ujarnya.
Selain itu, tantangan ketiga yang perlu disikapi dengan bijak adalah dampak normalisasi kebijakan moneter global adalah adanya global likuiditas rebalancing yang bersifat permanen yang antara lain terindikasi dari pengetatan likuiditas global dan berdampak pada Pelemahan mata uang dunia.
"Global likuditi rebalancing yang bersifat permanen tersebut juga disebabkan oleh perubahan pola penempatan modal di negara berkembang pasca masuknya Tiongkok dalam indeks banchmark seperti Morgan Stanley composite index atau MRSI."
Selanjutnya, tantangan keempat adalah mengenai masih tingginya ketergantungan perekonomian domestik terhadap pembiayaan eksternal. "Kondisi tersebut terindikasi dari meningkatnya defisit neraca perdagangan, tingginya kepemilikan non-resident di SDN dan level DSR yang tinggi. Hal ini terutama disebabkan belum optimalnya pembiayaan domestik yang menyebabkan ketergantungan terhadap luar negeri di dalam pembiayaan pembangunan."
Tidak hanya itu, Erwin mengatakan bahwa perang dagang juga harus dicermati dengan baik. "Harus eskalasi terkait tradewar yang jika terus berlanjut ini akan menyebabkan kontraksi dalam pertumbuhan ekonomi global sekitar 0,3 persen. Dalam perkembangan terjadi di pedagang tentunya kita berharap suasana ini dapat segera kondusif dan turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi di Tanah Air."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca Selengkapnya