Inovasi Big Data Dongkrak Industri Pariwisata Indonesia

Merdeka.com - Industri pariwisata di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan melalui Google Trends di tahun 2018, penelusuran terkait wisata di mesin pencari terus meningkat mencapai 39 persen.

Peningkatan pariwisata ini kerap didukung dengan penggunaan data dan platform dari berbagai Online Travel Aggregator (OTA). Inovasi berbasis data yang digunakan para OTA nantinya membantu untuk memahami kebutuhan wisatawan atau consumer behavior.

"Sebenarnya data sendiri ini sangat penting untuk industri pariwisata karena akan memberikan efek. Salah satunya adalah timbal balik yang positif antara platform dan inovasi berbasis data," ucap Public Policy Google Indonesia, Ryan Rahardjo, Jakarta, Selasa (24/9).

Hubungan timbal balik yang diharapkan antara platform dan inovasi data adalah saling menguntungkan bisnis, destinasi wisata, dan pelanggan.

Menurutnya, jika industri pariwisata menggunakan inovasi data, produktivitasnya akan meningkat sebesar 5 sampai 10 persen. Jadi, peran data sangat penting bagi industri pariwisata untuk dapat berkompetisi secara lokal maupun global.

Menurut perhitungan Tourism Economics, inovasi data di sektor perjalanan dan wisata telah menghasilkan hampir sepertiga dari estimasi growth premium digital dalam beberapa tahun terakhir.

"Prediksinya di tahun 2023 mendatang, negara Indonesia akan mendapatkan pertambahan PDB sekitar 0,5 persen dari wilayah Asia Pasifik apabila menggunakan inovasi data," ucapnya.

Melihat dari perekonomian Indonesia, pertumbuhan dari aktivitas digital akan menghasilkan banyak pekerjaan baru yang diperkirakan mencapai 617.000 dan menjadi jumlah terbesar ketiga di kawasan Asia Pasifik.

Reporter Magang: Rhandana Kamilia