Internet 'kebiri' fungsi asli kedai kopi
Merdeka.com - Kehadiran internet dalam perangkat elektronik tak melulu baik. Internet beserta produk turunannya, media sosial, membuat seseorang justru enggan bersosialisasi di keramaian.
Kondisi ini yang menjadi dasar pemikiran pengusaha muda pemilik kedai 'Daddy Miss Bar', Kingkin Jiwanggo. Kedai yang didirikan bersama dua rekannya Rieza Fitriazi dan Emil Herminda tidak menyediakan koneksi internet atau Wifi.
Kedai kopi berlokasi di Depok, Jawa Barat itu sengaja tidak mau memberikan Wifi lantaran tak ingin menghilangkan esensi warung kopi (warkop) konvensional. Menurut dia, pada umumnya warkop adalah tempat berbagi cerita atau diskusi perihal apapun.
-
Apa yang diibaratkan dengan kopi? Kopi itu bagai kehidupan, ada pahitnya ada manisnya. Pahitnya kayak congor tetangga, manisnya kayak aku.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake berkembang? Warung Kopi Ake berperan penting sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir dalam sektor perkopian di Belitung. Bukanlah hal mudah, dulunya mereka membeli biji kopi dari Jawa dan Lampung, karena Belitung bukanlah daerah penghasil biji kopi.
-
Kenapa Kafe Nostalgia populer? 'Kamu bisa menemukan kenangan masa kecilmu yang indah dengan suasana nyaman seperti di rumah nenek dan pasti, pengalaman unik saat kamu berada di 'Ruang Bernostalgia',' tulis akun Instagram kafe @nostalgia0254.
-
Kenapa kopi bisa menjadi perantara untuk mencairkan suasana? Ketika kata-kata tak lagi banyak berbicara, secangkir kopi bisa jadi perantara dan mencairkan suasana.
-
Dimana Kafe Nostalgia berada? Jika Anda bosan dengan kafe modern nan kekinian, mampirlah ke Kafe Nostalgia yang ada di Jalan Saleh Baimin, Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Selain itu, ini juga wujud rasa prihatinnya kepada kebanyakan anak muda yang lebih sibuk dengan gadget dibanding lingkungan sekitar. "Nggak kasih Wifi, bukan karena biaya. Ini kan konsepnya warung kopi, di mana kalau kita ngopi kita harus ngobrol satu sama lain bukan di sosmed (media sosial)," kata Kingkin kepada merdeka.com, Senin (9/3).
Pria lajang berusia 25 tahun ini mengklaim, tanpa adanya faslitas internet membuat kedainya malah tambah ramai tiap harinya. Sebagai bukti, dia mengaku tiap bulan mencatat kenaikan pemasukan. Dari Rp 10 juta per bulan di awal buka, memasuki bukan keenamnya, kenaikan mencapai 300 persen.
"Kita nggak takut keilangan pasar, malah pasar yang harus kita bentuk," ungkapnya.
Kedai kopi yang dibukanya memang memilih konsep warkop modern. Sehingga mereka tidak ingin menghilangkan nilai 'obrolan warung kopi' seperti warkop pinggiran biasa.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Quote banner warung kopi lucu adalah ungkapan atau kalimat yang mengandung humor terkait dengan kopi atau pengalaman mengonsumsinya.
Baca SelengkapnyaKedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaLangkah pria ini ditentang oleh keluarga yang masih menganut sosial yang konservatif.
Baca SelengkapnyaDi Jakarta hadir sebuah kafe unik. Hampir seluruh karyawan yang bertugas sebagai pelayan adalah para lansia. Tak ayal jika tempat ini menuai ragam pujian.
Baca SelengkapnyaKafe ini tak sekedar tempat bersantai untuk menikmati kopi dan aneka makanan minuman lezat, namun juga jadi ruang untuk membangkitkan memori di masa silam
Baca SelengkapnyaJika biasanya toko kopi identik dengan estetik, toko kopi ini sangat sederhana
Baca SelengkapnyaNgopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaTren nongkrong mengajak pacar hingga suami atau anak mungkin sudah umum. Tapi bagaimana jika mengajak ibu?
Baca Selengkapnya