Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Intip kehebatan pesawat maritim tawaran Boeing untuk jaga laut RI

Intip kehebatan pesawat maritim tawaran Boeing untuk jaga laut RI Uji coba Boeing N614BA. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan percobaan pemantauan laut menggunakan pesawat Boeing Maritime Surveillance Aircraft (MSA) N614BA. Keduanya mengelilingi kawasan udara Selatan Pulau Jawa menggunakan pesawat produk Amerika ini.

Pantauan merdeka.com demonstrasi tersebut dilakukan selama satu jam, dari pukul 09.30 WIB sampai dengan 10.30 WIB.

"Saya dan Bu Susi terbang satu jam ke arah Selatan Pulau Jawa naik Boeing Surveillance, pesawat pengintai milik Boeing," ujar dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.

Pemerintah saat ini memang tengah gencar memberantas praktik pencurian ikan. Ketertarikan pemerintah pada pesawat ini karena dapat menjadi alat pemberi informasi para pencuri ikan untuk segera ditangkap.

Menteri Susi Pudjiastuti menyebut pencurian ikan membuat Indonesia merugi sekitar Rp 3.000 triliun. Menteri Susi mengungkapkan, berdasarkan penglihatan dari satelit, setidaknya ada sekitar 50 hingga 200 kapal asing melaut bebas hanya di kawasan Laut Arafuru saja.

"Sekarang dari hasil satelit setiap hari di Laut Arafuru ini ada sekitar 50-200 kapal di atas 20-30 meter, bahkan ada yang 50 meter beroperasi tanpa VMS dan tanpa AIS," jelasnya di Kantornya, Jakarta.

Menko Rizal mengatakan pemerintah bakal membeli pesawat pemantau pencurian ikan jenis Boeing N614BA. Namun, kata dia, pembelian itu tergantung potongan harga yang diberikan pihak Boeing sendiri.

"Memang pesawat jenis ini diperlukan, tergantung dealnya. Kalau Boeing diskonnya tidak jelas, kita tidak beli. Tapi kalau diskonnya bagus, akan kita pertimbangkan," ujarnya.

Lalu apa sebetulnya kehebatan pesawat ini? Berikut merdeka.com merangkumnya dari berbagai sumber.

Punya alat pemantau canggih

Pesawat dengan kapasitas dua pilot dan tiga penumpang ini dinilai mampu memantau kapal-kapal yang ada di perairan Indonesia. Pesawat ini juga dapat memantau kapal yang tidak memiliki pemancar sinyal atau transmitter."Kita bisa memantau kapal-kapal yang ada di perairan, baik yang ada identifikasinya maupun yang tidak punya transmitter. Yang tidak miliki pemancar ini patut dicurigai, Jangan-jangan ilegal fishing. Itu bisa di monitor," papar Menko Rizal.Boeing MSA N614BA dilengkapi dengan alat sensor canggih yang terdiri dari Active Electronically Scanned Array (ASEA) multi mode radar, high-definition Electro-Oprical/Infrared (EO/IR) camera, advanced Electronic Support Measures (ESM), state-of-the-art Communications Inteligence (COMINT) dan Automatic Identification System (AIS).Pesawat ini, lanjutnya, bakal jadi pemantau pencurian ikan yang efektif. "Kalau bisa kita beli kayak begini datanya dishare. Sehingga bisa menjadi alat pemantau yang efektif," jelasnya.

Bisa memantau titik api kebakaran hutan

Selain melakukan pemantauan di perairan Indonesia, Menko Rizal menyebut pesawat ini juga diklaim mampu memonitor titik api kebakaran hutan."Bisa cover wilayah Timur maupun Barat. Sangat efisien sekali sangat bermanfaat untuk memantau ilegal fishing dan stabil. Pesawat ini relatif kecil dan efisien dibanding pesawat lain," pungkasnya.

Bentuk aerodinamis pesawat membuatnya lebih enak dikendalikan

Dilansir dari Corporate Jet Investor, seorang pilot penguji Craig Tylski mengatakan kalau bentuk pesawat ini sangat aerodinamis. Sehingga memungkinkan pilot sangat nyaman mengendalikannya."Bentuk pesawat ini cukup memuaskan dengan harga yang dibayarkan. Pengendaliannya sungguh sempurna," pujinya.

Kemampuan maksi dengan harga mini

Masih dari Corporate Jet Investor, satu unit pesawat ini diperkirakan bakal dijual seharga USD 60 juta atau setara Rp 816,3 miliar. Kapal ini lebih murah dibandingkan pendahulunya yakni P-8 Poseidon.Menko Rizal menegaskan pengadaan pesawat pemantau ini harus dikoordinasikan dengan lembaga-lembaga terkait. Senada dengan Menko Rizal, Menteri Susi Pudjiastuti mengatakan pengadaan pesawat ini harus dilihat dari segi harga dan benefit."Kalau kita sampai ke level pengadaan kita harus cari mana yang lebih murah, mana yang lebih bagus benefitnya. Tidak harus Boeing, kalau Boeing mahal tidak kita pilih," kata Susi.Susi menambahkan KKP belum berencana untuk melakukan pengadaan pesawat pemantau ini. Dia mempersilahkan lembaga atau kementerian lain untuk membeli pesawat pemantau pencurian ikan ini.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Upaya Bea Cukai Cegah Penyelundupan Masuk Indonesia via Perairan Batam
Begini Upaya Bea Cukai Cegah Penyelundupan Masuk Indonesia via Perairan Batam

Perairan Batam memiliki wilayah strategis yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan terletak di jalur perdagangan internasional.

Baca Selengkapnya
Cegah Penyelundupan di Darat & Laut, KKP Perketat Pengawasan di Pelabuhan Merak
Cegah Penyelundupan di Darat & Laut, KKP Perketat Pengawasan di Pelabuhan Merak

Sebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara

Baca Selengkapnya
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal

Baca Selengkapnya
PSDKP Beberkan Modus Penyelundupan BBL Lewat Udara, Pelaku Berbaur dengan Penumpang Pesawat
PSDKP Beberkan Modus Penyelundupan BBL Lewat Udara, Pelaku Berbaur dengan Penumpang Pesawat

KKP mendorong Vietnam untuk kerja sama G to Gdalam pengembangan Industri budidaya BBL

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!
Ganjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!

Ganjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Bea Cukai Batam: Penyelundup Gunakan Kapal Kecepatan Tinggi Demi Kelabui Petugas
Blak-Blakan Bea Cukai Batam: Penyelundup Gunakan Kapal Kecepatan Tinggi Demi Kelabui Petugas

Mayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.

Baca Selengkapnya
KKP Gelar Operasi Cegah Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 T
KKP Gelar Operasi Cegah Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 T

KKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun

Baca Selengkapnya
Upaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO
Upaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO

Program ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.

Baca Selengkapnya
Gandeng Stakeholder, KKP Gelar Operasi Pencegahan BBL Diselundupkan Lewat Bandara
Gandeng Stakeholder, KKP Gelar Operasi Pencegahan BBL Diselundupkan Lewat Bandara

Gandeng Stakeholder, KKP Gelar Operasi Pencegahan Benih Bening Lobster Diselundupkan Lewat Bandara

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Sindir Laut RI Sudah Dijaga TNI Sampai Polisi Tapi Masih Ada Kejahatan
VIDEO: Ganjar Sindir Laut RI Sudah Dijaga TNI Sampai Polisi Tapi Masih Ada Kejahatan

Ganjar mengatakan Indonesia yang memiliki luas laut yang mendominasi dengan kekayaan alam besar didalamnya.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan

Aturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.

Baca Selengkapnya
Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP
Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

KKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya