Investasi sektor tekstil naik, pengusaha malah banyak gulung tikar
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan kalangan industri tekstil untuk membahas masalah yang sedang dihadapi oleh pelaku usaha, terutama soal anomali investasi di sektor tekstil.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, data BKPM menunjukkan perkembangan positif investasi sektor tekstil, sementara di sisi lain kalangan industri existing menyebut banyak masalah mengancam kelangsungan usaha mereka. Bahkan tidak sedikit yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya.
"Investasi di sektor tekstil sepanjang Semester I-2015 tumbuh positif. Bahkan beberapa proyek investasi yang sedang konstruksi menyatakan prospek mereka untuk melakukan ekspor ketika sudah memasuki tahap produksi komersial. Tapi di sisi lain, kalangan industri tekstil existing justru menyuarakan permasalahan menyangkut kelangsungan usahanya, bahkan ada yang menutup usaha dan melakukan PHK terhadap karyawannya," ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/6).
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Apa aja produk tekstil impor yang Kemendag selidiki? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Bagaimana pabrik kulit Wonocolo melayani ekspor? Pabrik kulit yang terkenal dengan aktivitas ekspornya ini mayoritas pekerjanya adalah pribumi.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Bagaimana BRI mendukung UMKM 'go ekspor'? BRI sebagai salah satu bank terbesar dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat 'go ekspor'. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
BKPM mencatat, sepanjang Semester I-2015 realisasi investasi untuk sektor tekstil masih tumbuh positif, naik 58 persen atau sebesar Rp 3,88 triliun dibandingkan Semester 1-2014. Realisasi investasi seluruh sub sektor tekstil pada Semester I-2015 juga tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen atau Rp 2,40 triliun dari 82 proyek, industri penenunan tekstil tumbuh 613 persen atau Rp 163 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16 persen atau senilai Rp 941 miliar, serta industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen atau Rp 216 miliar.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa permasalahan banyak dihadapi oleh industri yang memiliki pangsa pasar domestik. "Adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan lebih memprioritaskan untuk membeli kebutuhan primer, dibandingkan membeli kebutuhan sekunder, termasuk tekstil," jelas dia.
Pasar tekstil domestik juga semakin tertekan dengan maraknya produk ilegal yang membanjiri pasaran. Hal ini membuat industri yang bergantung pada pasar domestik tidak bisa bertahan. Menurut data API, pusat industri tekstil Mohamad Toha di Bandung saja yang pada awalnya berjumlah 42 pabrik, kini tinggal 26 yang beroperasi.
"Sementara untuk industri tekstil yang berorientasi ekspor relatif tidak menghadapi permasalahan, kecuali untuk meningkatkan daya saing ekspor melalui kebijakan perdagangan bebas khususnya dengan Uni Eropa dan Turki," jelas Franky.
Dalam pertemuan tersebut, BKPM dan API mengidentifikasi beberapa isu yang dapat didorong untuk meningkatkan daya saing industri tekstil existing. Di antaranya soal perizinan, khususnya yang menyangkut perizinan penggunaan air permukaan, perizinan tenaga kerja wanita untuk shift malam, tarif listrik bagi industri yang berdaya saing dengan negara lainnya dan sebagainya.
"BKPM akan mengintensifkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga untuk mengatasi permasalahan–permasalahan tersebut. Misalnya, jika menyangkut pertanahan, tentu kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Termasuk koordinasi dengan Pemerintah Daerah menyangkut izin-izin di daerah," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHarga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaInvestasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.
Baca SelengkapnyaIndustri tekstil Tanah Air pernah berjaya. Bahkan perusahaan Indonesia sempat menyuplai seragam militer untuk 30 negara.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Baca Selengkapnya