Investor Pelabuhan Kalibaru mundur, Menhub sindir Pelindo II
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menyindir PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II terkait mundurnya pembangunan pelabuhan Kalibaru. Dia menilai Pelindo II tidak menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi adanya potensi penarikan investasi.
"Makanya, konsesi dibaca tidak? Kalau mundur, itu ada langkahnya A-B-C-D," ujar Mangindaan di kantornya, Jakarta, Jumat (4/4).
Dalam pandangan Mangindaan, seharusnya Pelindo II melakukan pengkajian kemampuan calon investor sebelum lelang dijalankan. Hal ini untuk mengukur kemampuan investor sehingga potensi penarikan investasi tidak terjadi.
-
Apa yang harus dilakukan sebelum berinvestasi? Langkah pertama untuk merencanakan keuangan dengan tepat adalah dengan membuat anggaran bulanan.
-
Bagaimana cara membeli rumah lelang bank? Caranya aksesnya pun mudah, karena Anda hanya perlu mengunjungi halaman Aset Lelang Bangunan dan mulai menjelajahi rumah lelang bank yang sesuai kriteria.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Kenapa harus membeli rumah lelang bank? Pembelian rumah melalui lelang bank dapat memberikan berbagai keuntungan untuk Anda, mulai dari harga lebih terjangkau hingga proses yang cepat.
-
Kenapa Kemendag memastikan keberadaan prasarana perdagangan? 'Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti,' terang Wamendag Jerry.
"Sekarang Pelindo II sedang melakukan langkah-langkah dengan mundurnya Mitsui (investor pembangunan pelabuhan Kalibaru), itu ada penggantinya. Mereka harus memenuhi persyaratan, tidak boleh langsung lelang," ungkap Mangindaan.
Mangindaan mengaku tidak dapat menerima alasan kemunduran Mitsui lantaran ragu dengan jaminan pemerintah. Dia mengklaim jaminan yang diberikan pemerintah sudah sangat jelas.
"Ragunya alasan apa? Sudah jelas ada jaminan kok. Kenapa ragu? Dia tidak percaya dengan pemerintah?" terang dia.
Lebih lanjut, Mangindaan telah mengingatkan Pelindo II untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. "Mereka bilang kami akan cek, pak. Laporkan lah sama saya. Saya kan regulator. kok cari alasan? kita tidak bangkrut kok. ekonomi kita maju," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki menyebutkan bahwa untuk lahan tanah Tol Gilimanuk-Mengwi saat itu dibebaskan pemrakarsa dan sekarang dibebaskan oleh negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil cabut 2.051 Izin Usaha Tambang (IUP) dan bongkar trik nakal pengusaha tambang.
Baca SelengkapnyaAlasan pemerintah membatasi investasi asing masuk dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca Selengkapnyakondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai, Vale SA tidak berniat menggelontorkan investasinya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan Tom Lembong adalah orang yang gagal menjalankan tugas.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaMahfud MD meminta Bahlil untuk terus mencari investor
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca Selengkapnya