Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Isyaratkan tak bisa penuhi syarat, Freeport tetap yakin boleh ekspor

Isyaratkan tak bisa penuhi syarat, Freeport tetap yakin boleh ekspor Freeport. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Freeport-McMoRan optimistis perusahaan tambangnya di Papua bisa mendapatkan perpanjangan izin ekspor konsentrat untuk kali ketiga. Meskipun induk usaha Freeport Indonesia tersebut mengisyaratkan ketaksanggupannya memenuhi satu dari dua permintaan pemerintah Indonesia: membayar uang jaminan pembangunan smelter USD 530 juta.

Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Officer Freeport-McMoRan Richard Adkerson, seperti diwartakan Bloomberg, kemarin.

"Kami telah merespon soal besaran deposit tersebut. Pandangan kami itu menunjukkan inkonsistensi terhadap kesepahaman yang kami punya dengan pemerintah Indonesia."

Menurutnya, upaya Freeport menjaga kesehatan neraca keuangan ditengah penurunan harga komoditas tambang bakal rusak. Jika dipaksa menyerahkan deposit sebesar USD 530 juta.

Dalam lima kuartal terakhir, perusahaan tambang raksasa itu harus menderita kerugian. Tahun lalu, nilai sahamnya terjun bebas hingga 78 persen.

"Saat ini kami sangat yakin bakal mendapatkan perpanjangan izin ekspor," kata Adkerson. "Tapi, jika ada faktor dari kerja sama kami dengan pemerintah yang bisa mengubahnya, terpaksa kami harus mengurangi aktivitas pertambangan, tenaga kerja dan mengambil aksi untuk menyelamatkan perusahaan."

Terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengakui Freeport mengajukan keringanan. Alasannya, neraca keuangan perusahaan tengah terpukul pelemahan harga komoditas.

"Kalau mereka benar-benar tidak mampu ya kita cari jalan," tuturnya.

"Nggak mesti izin habis terus berhenti, masih ada waktu untuk negosiasi. Kami tidak punya bayangan untuk memberhentikan kegiatan mereka. Tugas pemerintah adalah memfasilitasi supaya bisnis berjalan, ekonominya bergerak, dan masyarakat setempat mendapat manfaat."

Namun, menurut Sudirman, hanya persyaratan soal besaran uang jaminan yang bisa dinegosiasikan. Sementara, kewajiban pembayaran bea keluar untuk ekspor mineral sebesar lima persen tetap harus dijalankan Freeport.

Sejauh ini, Freeport sudah dua kali mendapatkan izin ekspor. Yakni, periode 25 Juli 2014-26 Januari 2015 dengan kuota ekspor 756 ribu ton.

Kemudian izin diperpanjang untuk periode enam bulan berikutnya, 26 Januari-25 Juli 2015 sebesar 580 ribu ton.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014, tarif bea keluar bisa diturunkan berdasarkan perkembangan proyek smelter Freeport.

Jika perkembangan proyek smelter antara 0 persen dan 7,5 persen, bea keluar dikenakan 7,5 persen. Perkembangan 7,5 persen-30 persen, bea keluar 5 persen. Kemudian, bea keluar nol persen jika perkembangan smelter sudah di atas 30 persen. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%

Izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini berlaku hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia

Kebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.

Baca Selengkapnya
Produksi Tambang Papua Habis di 2040, Pemerintah Percepat Perpanjangan Kontrak Freeport
Produksi Tambang Papua Habis di 2040, Pemerintah Percepat Perpanjangan Kontrak Freeport

Produksi mineral di Tambang Grasberg, Papua bakal menurun tanpa adanya eksplorasi.

Baca Selengkapnya
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang

Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.

Baca Selengkapnya
Investasi Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia Tembus Rp58 Triliun
Investasi Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia Tembus Rp58 Triliun

Output dari smelter tembaga tersebut sekitar 650.000 ton katoda tembaga.

Baca Selengkapnya
Penuhi Syarat Ini, Izin Tambang Vale Akhirnya Diterbitkan
Penuhi Syarat Ini, Izin Tambang Vale Akhirnya Diterbitkan

Ini syarat izin tambang Vale Indonesia diterbitkan Kementerian Investasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport
Pemerintah Resmi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport

Freeport Indonesia tinggal melanjutkan kegiatan ekspor konsentrat tembaga. Setidaknya, hingga 31 Desember 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Pekerjaan Berat dan Melelahkan Selama 10 Tahun Jadi Presiden
Jokowi Ungkap Pekerjaan Berat dan Melelahkan Selama 10 Tahun Jadi Presiden

Jokowi akhirnya mengungkapkan pekerjaan berat dan melelahkan selama 10 tahun menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Dua Perusahaan Besar Eropa Pilih Tunda Investasi Sonic Bay di Halmahera, Maluku
Dua Perusahaan Besar Eropa Pilih Tunda Investasi Sonic Bay di Halmahera, Maluku

Hingga saat ini kedua perusahaan raksasa tersebut belum mencabut rencana investasinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai
Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai

Pemerintah sudah balik modal atau mencapai titik break-even dari pembelian saham Freeport sebesar 51 persen pada 2018.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya