Jaga daya saing, produsen obat lokal tengah kencangkan ikat pinggang
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK mengatur harga obat agar dapat dijangkau oleh masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Hal ini kemudian membebani pelaku industri farmasi karena masyarakat beralih menggunakan obat BPJS yang dinilai lebih murah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Vincent Harijanto. Menurutnya,selain JKN, produsen obat lokal juga dibelit masalah pelemahan nilai tukar yang membuat bahan baku mahal.
"Meskipun mereka (pelaku industri) beli (bahan baku) lebih mahal, tapi karena efisiensi, mereka bisa mempertahankan harga bahkan justru menekan harga. Setiap industri saya rasa punya strateginya masing-masing," tuturnya di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu (11/7).
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana toko roti di Jakarta siasati kenaikan harga bahan baku? Toko roti di kawasan Rawa Belong, Palmerah, Kota Jakarta Barat mampu menyiasati kenaikan harga bahan pokok yang terjadi belakangan. Produk yang dijual toko itu memiliki ukuran dan harga yang tetap alias tidak terpengaruh dari kenaikan harga bahan baku.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
Dia menceritakan keluhan ini telah banyak disampaikan oleh pelaku industri. Bahkan apotek yang tidak bekerja sama dengan BPJS. "Karena BPJS ini sudah ada ketetapan harga jual oleh industri farmasi. Jadi tidak bisa diubah tidak bisa dinaikkan menyesuaikan dengan industri farmasi yang lain. Itu yang membuat sulit. Makanya saya bilang tadi mungkin saja ada (industri yang menaikkan harga obat), tapi apakah berani semena-mena menaikkan harga? Tidak mungkin," ujarnya.
Vincent mengatakan, dalam pengadaan obat di rumah sakit tidak semua pengusaha memenangkan tender. Bahkan dari sekian banyak, kadang kala yang memenangkan tender hanya satu. Hal ini kemudian berdampak tidak lakunya berbagai obat yang telah diproduksi.
"Mereka juga harus menyadari di luar BPJS itu ada produk-produk yang sama. Karena BPJS ini kan bukan di supply dari semua industri, yang menang cuma satu. Yang lain tetap produksi (obat juga). Tapi jadi sepi pembeli," katanya.
Vincent menambahkan, dalam menutup biaya produksi untuk tetap dapat bersaing biasanya para pelaku industri melakukan efisiensi dengan penghematan operasional. Apalagi saat ini tengah terjadi pelemahan Rupiah terhadap USD, padahal 95 persen komposisi obat berasal dari impor.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaBudi mengakui, harga obat dalam negeri sangat mahal. Bahkan, tiga hingga lima kali lebih mahal daripada Malaysia.
Baca SelengkapnyaTaruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBanyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca Selengkapnya