Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaga Pasar Keuangan, Bank Indonesia Rutin Komunikasi dengan Investor

Jaga Pasar Keuangan, Bank Indonesia Rutin Komunikasi dengan Investor investasi. shutterstock

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya terus mengupayakan pasar keuangan Indonesia tetap menarik bagi investor di tengah kepanikan pandemi virus corona. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi rutin dengan investor.

"Sejak pekan lalu, kami sudah teleconference dengan investor dan dengan Kemenkeu, termasuk Wamenkeu, lakukan teleconference, dan saya juga lakukan. Dan nanti sore juga. Nanti juga akan diikuti banyak investor," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/3).

Melalui komunikasi tersebut, bank sentral berupaya menjelaskan sejumlah langkah yang telah dilakukan untuk menjaga ekonomi. Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga meyakinkan investor bahwa pihaknya selalu ada di pasar keuangan.

Orang lain juga bertanya?

"Kami kasih confidence ke mereka, mereka juga confidence terhadap kondisi ekonomi RI baik, dan mereka tentu saja tidak bisa disalahkan dengan persepsi mereka, tidak bisa disalahkan karena ini juga pelaku usaha di dunia, investor panik. Makanya fenomena dana asing keluar terjadi tidak hanya di Indonesia," kata Perry.

Upaya tersebut pun disambut baik oleh investor. Hari ini, beberapa investor sudah mulai membeli aset keuangan baik saham, Surat Berharga Negara (SBN) walau belum cukup besar.

"Kelihatan pada hari ini kami lihat beberapa investor mulai beli aset keuangan baik saham, SBN, meski gak besar. Ini menunjukkan begitu kepanikan berakhir dan bagaimana kita kelola ekonomi," jelasnya.

Stok Uang Tunai

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut bahwa bank sentral menyimpan stok uang tunai sebanyak Rp450 triliun atau cukup untuk 6 bulan ke depan. Pernyataan tersebut untuk menjawab keresahan berbagai pihak terkait kekurangan uang tunai di tengah pandemi virus corona.

"Stok kami itu lebih dari cukup, cukup untuk memenuhi hampir 6 bulan kebutuhan. Yang kurang lebih Rp450-an triliun. Jadi masyarakat, kami pastikan kami punya stok yang cukup dan kerja sama dengan industri perbankan sistem keuangan," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/3).

Perry mengatakan, Bank Indonesia sejak awal Maret lalu sudah mulai mengganti uang-uang di ATM dengan persediaan terbaru yang sudah di karantina. Selain itu, pihaknya juga langsung melakukan karantina begitu menerima uang dari perbankan.

"Kami sudah bekerja sama dengan erat dengan perbankan. Kami sudah menambah supply uang di ATM dengan uang yang baru bahkan sejak awal Maret. Kami juga sudah begitu satgas menetapkan masa darurat sampai dengan 29 Mei. Kami juga sudah mengkarantina uang yang disetorkan oleh perbankan," jelasnya.

Meskipun memiliki kecukupan stok yang memadai, Bank Indonesia tetap mengimbau masyarakat menggunakan transaksi non tunai. Sebab, dengan menggunakan transaksi non tunai masyarakat bisa membantu mengurangi penyebaran Covid-19.

"Makanya pada saat ini, mari kita gunakan non tunai kan lebih cepat, lebih efisien, uang elektronik gunakan, mobile banking gunakan, internet banking gunakan. Dan jangan lupa menggunakan QRIS yang sudah kami kampanyekan," jelasnya.

"Sehingga tak harus keluar rumah bayar kebutuhan sehari-hari. Cukup dengan pakai HP. Mari semakin banyak menggunakan transaksi non tunai. Apa keuntungannya ikut mencegah Covid-19. Kemudian mempermudah transaksi kita," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Begini Upaya BUMN Indonesia Re Jalankan Transparansi Bisnis untuk Tingkatkan Kepercayaan Investor dan Masyarakat
Begini Upaya BUMN Indonesia Re Jalankan Transparansi Bisnis untuk Tingkatkan Kepercayaan Investor dan Masyarakat

perusahaan menggelar Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik untuk mempersiapkan layanan informasi publik yang terintegrasi di Indonesia Re Group.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Komunikasi Diterapkan Perbankan di Era Digital
Begini Strategi Komunikasi Diterapkan Perbankan di Era Digital

Aktivitas komunikasi secara internal maupun eksternal terus diperkuat Bank DKI khususnya dalam menyampaikan berbagai perkembangan, capaian kinerja.

Baca Selengkapnya
Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri

Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat, DPR: Fundamental Ekonomi Kita Kuat
Rupiah Terus Menguat, DPR: Fundamental Ekonomi Kita Kuat

Puteri mengatakan, penguatan ini menjadi sinyal positif dan harus terus dijaga

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Transparansi dan Keterbukaan Jadi Kunci Pemulihan Kepercayaan Investor Kripto
Transparansi dan Keterbukaan Jadi Kunci Pemulihan Kepercayaan Investor Kripto

Pasca insiden peretasan, perusahaan berhasil memulihkan kepercayaan pengguna dengan total volume transaksi yang terus meningkat

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya