Jakarta PPKM Level 3, Tingkat Kunjungan Mal Masih Lambat
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, saat ini tingkat kunjungan di pusat perbelanjaan atau mal ibu kota masih lambat kendati pemerintah telah menurunkan level PPKM ke tingkat 3.
"Tingkat kunjungan meningkat secara bertahap dan pergerakannya cenderung masih lambat," ujar dia ketika dihubungi Merdeka.com, Senin (30/8).
Dia menjelaskan, bukan persoalan mudah untuk meningkatkan kunjungan pelanggan ke mal dalam periode singkat. Menyusul, adanya waktu penyesuaian oleh masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas ekonomi, termasuk berbelanja di pusat perbelanjaan.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kapan pengunjung Pasar Tanah Abang meningkat? Jumlah pengunjung peningkatannya 150-200 persen dari sebelum puasa lebaran. Jika dibanding lebaran tahun lalu peningkatan pengunjung lebih dari 30 persen,
-
Kapan PKL di Indonesia mulai diterapkan? Prakerin mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
"Berdasarkan pengalaman selama masa pandemi ini, hanya untuk menaikkan tingkat kunjungan yang hanya 10-20 persen saja diperlukan waktu tidak kurang dari tiga bulan," terangnya.
Oleh karena itu, dia memprediksi lonjakan pengunjung ke pusat perbelanjaan akan berlangsung secara bertahap. Meski demikian, diharapkan roda bisnis di mal bisa segera menggeliat di tengah pandemi Covid-19 seiring pelonggaran PPKM dan ketatnya penerapan protokol kesehatan oleh pengelola untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Jadi, diharapkan (pengunjung) dapat terus meningkat dari waktu ke waktu," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza mengatakan terjadi peningkatan mobilitas di tengah penurunan level PPKM. Untuk itu, ia meminta agar warga Jakarta tidak meningkatkan intensitas kegiatan di luar rumah.
Politikus Gerindra itu berujar, pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat berpotensi menurunkan kewaspadaan masyarakat akan penularan virus. Dia khawatir, pengabaian masyarakat terhadap protokol kesehatan memicu kembali lonjakan kasus positif Covid-19.
"Justru saat-saat sekarang saat paling baik kita lebih disiplin, taat dan bertanggungjawab lagi. Belajar dari bangsa dan negara di dunia yang abai, kendor, kurang waspada akhirnya terjadi peningkatan dan akhirnya meledak lagi," ujar Riza di Balai Kota, Selasa (24/8).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.
Baca SelengkapnyaTidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaEndra tidak mengungkapkan spesifikasi rumah subsidi yang akan dibangun pemerintah di kawasan IKN.
Baca SelengkapnyaBahkan, DPRD menyoroti kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) bikinan swasta yang kini jauh lebih diminati pengunjung.
Baca SelengkapnyaSektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Baca SelengkapnyaIvanhoe menilai kondisi ekonomi masyarakat saat ini belum pulih usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaBPS mencatat ekonomi Jakarta naik dan angka kemiskinan di DKI Jakarta turun di era Pj Gubernur DKI Heru Budi.
Baca SelengkapnyaAirlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnya