Jatuh bangun Nilam Sari besarkan bisnis kebab Baba Rafi sampai berutang Rp 14 M
Merdeka.com - Owner and Marketing Director PT Baba Rafi Indonesia, Nilam Sari harus melewati berbagai rintangan dalam membesarkan usahanya, Kebab Turki Baba Rafi. Menurutnya, dalam sebuah bisnis akan ada saat di mana seseorang berhadapan dengan tantangan.
Tantangan pertama yang harus dihadapinya adalah masa transisi dari menjual burger menjadi menjual kebab. Dia menilai, menjual burger lebih mudah karena sudah dikenal banyak masyarakat. Berbeda dengan kebab, dia harus berjuang untuk memperkenalkan kebab yang saat itu masih asing di telinga masyarakat.
"Kebab itu belum ada yang buat, masih unik. Dalam bisnis juga harus punya keunikan, tapi keunikan tadi seiring dengan waktu itu harus berubah. Karena sekarang juga sudah banyak kebab, jadi kita punya tantangan untuk Baba Rafi mengeluarkan terobosan baru," kata Nilam kepada merdeka.com.
-
Apa kata motivasi bisnis sukses yang membahas tentang tantangan? Usaha keras yang tak kunjung berbuah manis memang sering menyesak di dada dan membuatmu malas melangkah. Tapi ingat hidup akan terus berjalan meski kamu diam di tempat, jadi bergegaslah jika tak ingin ketinggalan.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
-
Bagaimana Inul Daratista memulai bisnis kuliner? Di balik Kelezatan Kuliner Inul Daratista tak hanya menggoyangkan panggung, tapi juga lidah penikmat kuliner. Dengan bisnis keripik Inul Food, kue kekinian Inul Cake n Pastry, hingga restoran BBQ berkonsep Kore, Inul menunjukkan keberagaman dalam bisnis kuliner. Bahkan, kisahnya dimulai dari menjadi model produk mi hingga memiliki pabrik mi sendiri.
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Bagaimana Ririn mengelola bisnis barunya? Didukung keluarga Bisnis baru dia akan kelola bersama Ibnu Jamil, sebagai kado ultah spesialnya.
-
Kenapa Ririn membuka bisnis baru? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
Tak sampai di situ. Nilam pun masih harus menghadapi tantangan saat Baba Rafi sudah mulai berkembang ke berbagai wilayah, salah satunya Jakarta. Di kota ini lah Nilam mengalami berbagai tantangan berat, mulai dari culture shock hingga missed management.
"Jakarta itu kota yang memang besar, berbeda dengan Surabaya. Dan di Jakarta kita harus mengambil keputusan dengan cepat. Dan kita sempat culture shock. Selain itu, orang kalau komplain di Surabaya itu pakai basa basi, tapi di Jakarta itu langsung to the point. Jadi kita benar-benar culture shock,' jelasnya.
Dari sisi manajemen, Nilam sempat mengalami berbagai kendala. Saat membuka kantor di Jakarta, Nilam menyewa beberapa rumah di lokasi yang berbeda untuk dijadikan kantor. Sayangnya, hal ini membuat manajemen menjadi tidak ditangani dengan baik, bahkan memakan biaya yang cukup besar khususnya untuk transportasi.
"Ditambah 2008 ada krisis ekonomi kedua, lalu ada pemilihan presiden. Baba Rafi sistem pemasukannya itu ada dari royalti, bahan baku, dari penjualan di outlet dan dari investasi. Yang sangat terganggu itu investasi, yang merupakan pemasukan kita paling besar. Saat investasi terganggu, semuanya jadi terganggu juga. Karena pada saat itu, semua orang menahan investasi. Kita benar-benar kacau, dan kita sempat yang hampir bangkrut. Bahkan saya sempat punya utang di umur 27 punya utang Rp 14 miliar karena kacau," imbuh Nilam.
Menurutnya, tidak baik jika perusahaan berkembang terlalu cepat, perlu adanya tahapan, culture, dan tim yang kuat fondasi dari semuanya. Dalam membentuk tim yang kuat, Nilam pun masih dihadapkan dengan tantangan.
"saya juga dulu selalu mikir, seseorang yang tahu tentang perusahaan ini hanya saya, karena saya foundernya. Dan itu salah kaprah. Karena semakin besar perusahaannya, maka semua harus kerja tim untuk mengembangkan perusahaan. Ini bukan tentang siapa pendirinya, tapi tentang kita membentuk tim yang kuat. karena kita ga bisa apa-apa sendirian," tegasnya.
Hingga akhirnya, Nilam merekrut beberapa orang yang kompeten untuk membangun kembali Kebab Turki Baba Rafi secara perlahan. Mengidentifikasi permasalahan, membentuk culture, dan mempelajari situasi di lapangan. "Alhamdulillah 1,5 tahun kita bisa kembali ke rasio utang normal. Jadi masalah banyak tapi ini tentang bagaimana kita mencari solusi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nyawa Mirza terancam saat berselisih paham dengan rekan bisnisnya.
Baca SelengkapnyaManisnya kesuksesan Rizal tidak didapat secara instan.
Baca SelengkapnyaKebab Baba Rafi jadi salah satu waralaba kuliner terkemuka, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang memutuskan resign dari posisinya sebagai PNS dan memilih membuka bisnis.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaNamun sekitar tahun 2014-2015, Siswanto mengalami titik terberat dalam hidupnya. Dia jatuh sakit dan bisnisnya bangkrut dan punya utang Rp1,5 miliar.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaMembangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Baca SelengkapnyaDalam 10 tahun, Arif sudah gagal merintis usaha hingga 13 kali.
Baca SelengkapnyaPengusaha tiram bakar asal Kendal menceritakan kisah kesuksesannya. Kini ia dalam satu hari bisa menjual sampai 1 ton tiram.
Baca Selengkapnya