Jepang berambisi kuasai industri komponen otomotif di Indonesia
Merdeka.com - Perusahaan Jepang di Indonesia yang tergabung dalam The Jakarta Japan Club bertamu ke Kementerian Perindustrian. Delegasi industri Jepang yang mendatangi Kemenperin diwakili Honda, Mitsubishi, Toyota, dan JFE Steel Corporation. Pemimpin delegasi adalah Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori.
Pertemuan itu membahas kemungkinan bagi masuknya industri komponen otomotif asal Negeri Matahari Terbit itu ke Tanah Air.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Budi Darmadi menyatakan, delegasi Jepang tengah melobi pemerintah untuk mengizinkan tambahan 50 perusahaan komponen membuka pabriknya di Indonesia.
-
Mobil apa saja yang ada di deretan Rp70 jutaan? Berikut deretan mobil dengan harga Rp70 jutaan. Yuk simak! Bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan roda empat namun memiliki anggaran terbatas, membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan yang tepat.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Dimana mendapatkan mobil Rp70 jutaan? Di pasar mobil bekas, Toyota Vios G tahun 2004 ini bisa Anda dapatkan dengan harga sekitar Rp 68 juta.
-
Bagaimana cara mendapatkan mobil Rp70 jutaan? Kini, pilihan mobil bekas semakin bervariasi, tersedia dari berbagai merek dengan fitur-fitur unggulan.
-
Apa keunggulan utama mobil Jepang? Mobil-mobil Jepang memiliki banyak penjelasan mengapa merek otomotif mereka begitu kuat dan mampu bersaing di seluruh dunia. Kualitas dan ketangguhan mobil-mobil Jepang telah terkenal.
"Tadi Jakarta Club yang datang dari otomotif, mereka akan bawa teman-temannya dari industri komponen, tahun lalu itu 50-an (perusahaan komponen Jepang) ke sini. Tahun ini segitu lagi kayaknya," ujar Budi di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (22/1).
Toyota dan Daihatsu melalui Astra Internasional ingin menambah industri komponen lebih dari 35 perusahaan. Sementara Nissan memasukkan 10 mitra. Honda juga akan melakukan langkah serupa, meski jumlahnya belum ditentukan.
Total nilai investasi untuk pengembangan sektor komponen itu diperkirakan mencapai USD 700 juta. Perusahaan Jepang itu kebanyakan bekerjasama dengan industri perakitan lokal dengan fokus usaha berbeda-beda.
"Kebanyakan joint venture dengan lokal. Satu mobil itu kan ada 10.000 komponen, misalnya bikin sekrup, bumper, pegangan pintu, ada juga yang buat laker," cetusnya.
Budi mengaku tidak khawatir ambisi Jepang bakal mengganggu industri komponen lokal. Sebab, pertumbuhan sektor otomotif amat cepat. Bila tidak dibantu investasi asing seperti yang dilakukan Jepang, justru di masa mendatang komponen harus diimpor.
"Tahun lalu produksi mobil kita mencapai 1,1 juta unit, 2018 berapa coba, 2 juta. Sementara usaha yang mengisi kebutuhan komponen masih sedikit, kalau tidak kita isi nanti bisa-bisa kita harus impor, jadi kalau seperti ini produksi bernilai tambah adanya di Indonesia," paparnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenteri Perindustrian Agus Gumiwang menekankan bahwa ekspor sangat krusial untuk meningkatkan reputasi industri otomotif Indonesia di tingkat global.
Baca SelengkapnyaMerek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaMelihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaRasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.
Baca SelengkapnyaCapaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, RI memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu beri kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik domestik hingga global.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaToyota Jadi Tulang Punggung Ekspor Kendaraan Nasional
Baca Selengkapnya