Jokowi soal nilai ekspor RI rendah: Kita monoton, dengan Vietnam saja kalah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada para bawahannya agar serius menggarap pasar-pasar non tradisional. Melalui pasar ini, Jokowi ingin mendongkrak nilai ekspor. Jokowi menyebut, meski Indonesia masuk peringkat ketiga besar di G20 atau 'Group of Twenty', setelah India dan China, nilai ekspor Indonesia masih kalah dari negara lain yang berada di bawahnya.
Sepanjang tahun 2017, nilai ekspor Indonesia hanya mencapai USD 168,7 miliar, sementara nilai ekspor Thailand sebesar USD 231 miliar, Malaysia sebesar USD 184 miliar, dan Vietnam sebesar USD 160 miliar.
"Kita monoton, nggak pernah melakukan terobosan. Dengan Vietnam, kalah. Masa mau kita teruskan?" ucapnya di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Senin (12/2).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Siapa yang membandingkan capaian Timnas Indonesia dengan Thailand? Media dari Vietnam pun melakukan perbandingan antara pencapaian tersebut dengan performa Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2014 yang lalu.
-
Kenapa Timnas Indonesia belum melampaui Thailand? 'Perlu dicatat, pencapaian yang mengesankan ini belum mampu membawa Indonesia melampaui wakil Asia Tenggara dengan performa terbaik di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia, yaitu Thailand,' tulis TheThao247.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Karena itu, Jokowi meminta kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk gencar membuat pameran secara besar-besaran di pasar internasional.
"Tapi saya minta kalau pameran jangan di pojok dengan toilet. Ini kita negara besar, kalau mau kita di depan gerbang," sambung Jokowi.
Tak hanya menggenjot nilai ekpor, Jokowi juga berpesan agar para pembantunya fokus meningkatkan investasi. Jokowi tak ingin hanya nilai ekspor yang mengalami perbaikan namun tidak diikuti dengan perbaikan nilai investasi. Sebab, dua kunci pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan nilai ekspor dan investasi.
"Saya mau ada perubahan baik di bidang ekspor atau investasi. Sudah saya sampaikan di depan menteri-menteri, nggak mau saya begitu lagi (tidak ada perubana nilai ekspor dan investasi). Pertumbuhan ekspor kita naik, investasi naik, tapi nggak mau kalah dengan negara-negara tersebut," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi prihatin peran Indonesia masih minim dalam industri teknologi global.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaMendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi menyebut sangat memprihatinkan
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca Selengkapnya