Kata Ahli soal Kematian 2 Warga AS Akibat Penggunaan Vape
Merdeka.com - Pemerhati Kesehatan Publik, Tri Budhi Baskara angkat suara mengenai kematian terjadi di Amerika Serikat (AS) karena penyakit paru-paru terkait penggunaan rokok elektronik atau vape. Menurut dia, kematian tersebut tidak sepenuhnya diakibatkan karena konsumsi vape secara berlebihan.
Baskara mengatakan, berdasarkan hasil kajian dan penelitian ada indikasi lain yang menyebabkan korban tersebut tewas. Bukan karena keseringan mengonsumsi vape, namun karena lemahnya kondisi daya tahan tubuh seseorang dan juga karena memiliki alergi terhadap kandungan dari isi vape tersebut.
"Kami dan peneliti mencari tau dan mendapatkan fakta bahwa mereka yang terkena ini adalah mereka yang memang memiliki kondisi tubuh yang beda saya analogikan sebagai contohnya orang yang alergi," kata Baskara saat dikonfirmasi di acara Fave Fair 2019, seperti ditulis Senin (9/9).
-
Kenapa vape dianggap lebih aman daripada rokok biasa? Banyak orang yang menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau karena tidak menghasilkan asap yang berisi tar dan karbon monoksida.
-
Kenapa vape dianggap lebih aman dari rokok? Klaim bahwa vape lebih aman dalam segi kesehatan muncul salah satunya karena rokok elektrik tidak memiliki kandungan total aerosol residue (TAR) seperti pada rokok tradisional.
-
Apa saja bahaya rokok elektrik? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang 'Popcorn Lung' 5. Pneumonia Lipoid 6. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 7. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
-
Bagaimana vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru? Kerusakan paru-paru, yaitu kondisi di mana paru-paru mengalami iritasi, inflamasi, atau infeksi akibat terpapar zat-zat beracun dalam vape, seperti akrolein, vitamin E asetat, dan logam berat.
-
Bagaimana dampak nikotin dari rokok elektrik? Meskipun jumlahnya bisa lebih mudah diatur daripada rokok konvensional, pengguna tetap terpapar nikotin yang bisa berdampak pada sistem saraf dan jantung. Selain itu, nikotin juga akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
-
Siapa yang menyatakan vape lebih aman? Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K) membantah informasi yang menyatakan bahwa rokok elektrik alias vape 'lebih aman' atau 'lebih sehat' dari rokok.
Dia menjelaskan, rokok elektronik sendiri sebetulnya memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Oleh karenanya, kematian dua warga AS tersebut tidak sepenuhnya bisa dikatakan karena penyakit paru-paru akibat penggunaan vape.
"Data sampai detik ini penelitian jurnal dan kawan-kawan masih kita pada keputusan bahwa produk alternatif ini seperti elektronik sigret atau vape yang kita tau dan alat yang ada namanya istilah tembakau dipanaskan itu masih 95 persen lebih sehat," kata dia.
"Harus digarisbawahi di sini semua orang yang mendengarkan ini paham bahwa produk ini itu 100 persen tidak sehat. Saya adalah orang pertama yang berani dengan keras mengatakan kalau ada orang yang bilang produk ini 100 persen sehat. Produk ini 95 persen sehat dibandingkan rokok konvensional atau tradisional," sambung dia.
Kendati begitu, Baskara tak menampik masih ada sekitar 5 persen sisanya yang memiliki senyawa tidak sehat. Namun, secara efek ke tubuh dirinya belum bisa mengetahui besaran pengaruhnya karena masih dalam penelitian pihaknya.
Sementara itu, untuk kasus temuan di Indonesia sendiri sejauh ini belum ada yang meninggal akibat penggunaan vape. Hanya saja, dari berbagai temuan itu kebanyakan yang mengidap sakit dikarenakan alergi.
"Kalau sampai mengakibatkan kematian dari vape atau tembakau alternatif sampai detik ini di Indonesia belum ada. Tapi kalau ada orang yang sakit terkena kondisi yang menyakitkan karena penggunaan tembakau alternatif itu ada tetapi ketika kita cek semuanya analoginya kembali lagi kepada respon individu yang bereda itu. Ada dia yang ternyata alergi terhadap kandungan dari liquid, ternyata dia terpapar itu terus asma. Tapi hanya itu, itu adalah reaksi alergi," jelas dia.
Seperti diketahui, Amerika Serikat pada bulan Juli lalu mengumumkan kematian pertama terkait dengan kebiasaan mengisap vape. Kasus itu bahkan disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.
Kemudian, baru baru ini satu lagi pasien yang terkena penyakit paru-paru akibat kebiasaan mengisap vape meninggal dunia. Orang tersebut menjadi yang kedua dalam kasus yang saat ini sedang heboh di Amerika Serikat.
Oregon Health Authority (OHA) menyatakan bahwa pasien, yang usia dan jenis kelaminnya tidak diungkap, memiliki gejala yang mirip dengan korban vape lainnya yaitu sesak napas, batuk, nyeri dada, muntah, diare, kelelahan, demam, hingga turun berat badan.
"Kami belum tahu penyebab pasti penyakit ini, apakah disebabkan oleh kontaminan, bahan dalam cairan atau sesuatu yang lain seperti perangkat itu sendiri," kata Ann Thomas dari divisi kesehatan masyarakat OHA.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kajian ilmiah yang komprehensif dan menyeluruh perlu segera dilakukan oleh pemerintah sebagai dasar pembuatan kebijakan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.
Baca SelengkapnyaBenarkan vape lebih aman dari rokok konvensional? Simak penjelasannya:
Baca SelengkapnyaPemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.
Baca SelengkapnyaVape atau rokok elektrik memiliki dampak berbeda dibanding rokok konvensional pada kesehatan gigi dan mulut.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, kandungannya sendiri dapat memicu penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaWHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan dampak vaping tidak hanya pada ukuran testis yang mengecil, tetapi juga dapat menghambat gairah seks & mengurangi jumlah Sperma.
Baca SelengkapnyaKandungan utama yang terdapat produk tembakau alternatif adalah nikotin, yang selama ini dipersepsikan secara keliru sebagai biang keladi penyebab kanker.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaVape dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, mulai dari masalah kesuburan, pernapasan, hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca Selengkapnya