Keinginan Menko Darmin tingkatkan nilai tambah industri Tanah Air
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengadakan rapat koordinasi guna membahas hilirisasi industri di kantornya. Dalam rapat ini, hadir pula Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Ditemui usai rapat, Darmin mengatakan ingin meningkatkan nilai tambah industri Tanah Air. Saat ini sudah ada 10 industri yang diprioritas dan masih akan terus dibahas satu persatu.
"Kita ingin dispesifikasikan, menjadi lebih dikerucutkan, misalkan di bidang logam, logam mana saja yang akan didahulukan. Ada juga di bidang agro, agro yang mana saja yang akan didahulukan, terus di bidang petrokimia, bidang yang mana yang akan didahulukan. Ini yang akan ditindaklanjuti oleh teman-teman di Eselon," kata Darmin.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Bagaimana Cak Imin ingin meningkatkan pembangunan di Indonesia? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
Selanjutnya, Darmin juga berencana untuk memberikan insentif supaya pembangunan industri menyebar ke berbagai daerah.
"Misalnya di kawasan Timur Indonesia, tentu harus diberikan insentif lebih besar kepada para investor agar lebih tertarik untuk masuk ke sana. Sehingga industri pun bisa lebih tumbuh, tidak hanya di Pulau Jawa saja, tapi mampu menyebar ke berbagai daerah," sambung Darmin.
Darmin sedikit memberi bocoran jenis insentif yang akan diberikan salah satunya adalah tax holiday. Meski demikian, belum ada kepastian kapan pemberian insentif tersebut karena hasil rapat hari ini masih harus ditindaklanjuti.
Laporan: Linda Juliawanti
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
Baca SelengkapnyaPresiden pengganti Jokowi wajib melanjutkan program hilirisasi nikel dan sawit.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan guna memajukan perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKadin memiliki peran sebagai mitra strategis Pemerintah dan wadah bagi dunia usaha.
Baca SelengkapnyaInovasi tersebut akan mendukung daya saing pelaku usaha dalam persaingan di pasar mancanegara.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat melanjutkan program hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJika para importir barang elektronik merek luar negeri telat merespons dengan tidak membuka pabrik di Indonesia, maka harga produknya akan menjadi lebih mahal.
Baca Selengkapnya