Kemenangan Trump bantu kenaikan harga minyak dunia
Merdeka.com - Harga minyak dunia naik tipis pada Rabu (Kamis pagi WIB). Kenaikan ini akibat efek dari kemenangan Donald Trump pada pilpres Amerika Serikat.
Trump berhasil meraup 276 electoral collage dan Hillary hanya meraih 218 suara.
Seperti dilansir Antara, harga minyak mentah jatuh sebanyak 4 persen mendekati USD 43 per barel, dekat terendah dalam dua bulan. Aksi jual yang merupakan bagian dari reaksi pasar berbasis luas, di mana para investor melepas aset-aset berisiko seperti saham dan Dolar yang sejak itu nilainya telah pulih.
-
Siapa presiden Iran yang baru terpilih? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7).
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Kenapa Amerika Serikat dukung Israel? JK juga meminta agar Amerika Serikat berhenti memberi dukungan kepada Israel.
-
Kenapa Amerika Serikat mendukung Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), antara tahun 2019 hingga 2023, AS menyuplai 69 persen dari total impor senjata konvensional utama Israel. Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Bagaimana Elon Musk bisa mendapat keuntungan dari Trump? Berbagai manfaat yang mungkin didapat Musk mencakup isu regulasi, seperti undang-undang ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan, tarif pajak lebih rendah, dan lebih banyak kontrak pemerintah untuk SpaceX.
-
Siapa yang mengutuk pernyataan Menteri Israel tentang bom atom? 'Pernyataan Amichai Eliyahu tidak berdasar sama sekali,' kata Netanyahu dalam pernyataannya.
Brent berjangka naik 32 sen, atau 0,7 persen, menjadi menetap di USD 46,36 per barel, sementara minyak mentah AS naik USD 29 sen atau 0,6 persen, menjadi USD 45,27 per barel.
"Jika Anda hanya melihat penutupan hari ini versus penutupan kemarin, tidak banyak yang terjadi. Tapi, ada turun naik hampir dua dolar AS per barel di tengahnya," ujar Presiden Konsultan Energi WTRG Economics James Williams, Kamis (10/11).
"Pasar minyak mulai pulih dari posisi terendah mereka semalam, setelah menjadi Trump dipastikan memenangkan pemilu," sambungnya Williams.
Dengan kemenangan Trump, beberapa analis mengatakan ada faktor-faktor yang mendukung harga minyak seperti pergeseran potensial dalam kebijakan AS terhadap Iran.
Trump telah mengkritik kesepakatan nuklir Barat dengan Iran, sebuah kesepakatan yang telah memungkinkan Teheran untuk meningkatkan ekspor minyak mentahnya secara tajam pada tahun ini. Iran mengatakan Trump harus tetap berkomitmen kepada kesepakatan.
Pemerintahan Obama mengatakan akan tetap berkomitmen terhadap kesepakatan Iran sampai bulan-bulan terakhir.
"Ini masih harus dilihat apakah Presiden AS Trump akan mencabut perjanjian nuklir dengan Iran yanga ia telah kritik sangat keras. Jika demikian, harga minyak mungkin akan naik," kata Commerzbank.
Namun demikian, analis mengatakan upaya-upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menopang harga minyak baru saja menjadi jauh lebih sulit dengan kemenangan Trump.
Kartel produsen minyak mungkin harus bertempur dengan permintaan yang lebih lemah untuk minyak mentah jika pertumbuhan ekonomi global melambat di tengah kemenangan Trump, dan karena prospek peningkatan produksi minyak AS berkat janji Trump untuk membuka semua daratan dan perairan federal untuk eksplorasi bahan bakar fosil.
Dalam upaya untuk meningkatkan harga, OPEC sepakat pada September untuk memotong produksi mereka, meskipun keraguan investor telah meningkat bahwa kartel akan mampu menerapkan kesepakatan pada pertemuan berikutnya 30 November di Wina, Austria.
Harga minyak sempat jatuh pada Rabu setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) merilis data mingguan yang menunjukkan penambahan lagi dalam persediaan minyak mentah AS, tapi akhirnya pasar tampak melewatinya.
EIA mengatakan stok minyak mentah AS naik 2,5 juta barel pekan lalu, satu juta lebih besar dari yang analis perkirakan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaIni sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.
Baca SelengkapnyaPerbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca Selengkapnya