Kemendag: Deflasi Agustus bukan karena daya beli turun, tapi harga pangan murah
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa deflasi yang terjadi pada Agustus 2018 bukan disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat, melainkan turunnya harga-harga bahan kebutuhan pokok masyarakat pasca Lebaran dan Idul Adha.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan mengatakan, saat ini sejumlah komoditas pangan memang dalam tren menurun, seperti beras dan telur ayam.
"Deflasi ini dari bahan pangan, beras juga turun. Ini dari harga pangan," ujar dia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (5/9).
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Menurut dia, selama ini daya beli masyarakat masih cukup baik. Hal tersebut ditandai dengan inflasi inti (core inflation) yang masih terus mengalami kenaikan.
"Yang saya lihat core inflation-nya masih naik, jadi daya belinya naik. Jadi deflasi ini bukan disebabkan oleh daya beli yang turun. Tapi ini lebih kepada kita bisa mengendalikan variabel harga pangan," kata dia.
Kasan mengatakan, dengan deflasi yang terjadi di Juli membuktikan jika upaya pemerintah untuk mengendalikan harga pangan saat hari raya keagamaan membuahkan hasil. Hal tersebut diharapkan berlanjut hingga akhir tahun.
"Ini harganya banyak yang sudah turun," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaKomoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.
Baca SelengkapnyaMendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.
Baca SelengkapnyaHasil temuan di lapangan bahwa sejumlah harga pangan terpantau dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca Selengkapnya