Kemenhub: Progres Pembangunan LRT Jabodetabek Hampir 80 Persen
Merdeka.com - Progres pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek hingga saat ini hampir 80 persen. Diharapkan di jalur mainline tahun ini semua konstruksi sipil sudah selesai dan selanjutnya mengejar progres terkait pembangunan stasiun.
"Selanjutnya tahun depan fokus utamanya yaitu di sistem persinyalan, di mana Len Industri adalah salah satu subkon utamanya yang harus betul-betul mengejar progres agar LRT dapat mulai beroperasi tepat waktu," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Kementerian Perhubungan, Ferdian dikutip dari Antara, Jumat (13/11).
Kementerian Perhubungan bersama Len Industri, Adhi Karya, INKA dan KAI kembali melakukan uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek dengan kereta melalui lintas Stasiun TMII-Stasiun Harjamukti.
-
Kapan LRT Jabodetabek mulai beroperasi? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Kapan LRT Jakarta Fase 1B dijadwalkan siap uji lintasan? Kedua balok jembatan akan disambungkan menjadi satu menggunakan balok diafragma. Setelah itu, akan dipasang rel dan sistem sumber listrik penggerak kereta, baik pada viaduk (jembatan) maupun di Stasiun Rawamangun, dengan target untuk siap dilakukan uji lintasan atau test track pada akhir September 2024,' kata Dian.
-
Bagaimana PT KAI mempersiapkan akses penumpang baru di Stasiun Manggarai? Persiapan yang dilakukan mencakup pembongkaran partisi, pemasangan akses ramp perlintasan penumpang sementara, pengaktifan lift peron I.
-
Dimana lokasi stasiun LRT Jakarta Fase 1B? Jalur yang akan dibangun pada fase 1B ini sepanjang 6,4 kilometer dan akan terdapat lima stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
-
Bagaimana TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta dikawal selama uji coba? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Siapa yang membangun LRT Jakarta Fase 1B? BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September.
"Saya berpesan bahwa dengan adanya sistem moving block yang kita kembangkan ini mudah-mudahan Len bisa kembali ke tujuan awalnya. Yang diharapkan, Len tidak hanya melakukan instalasi, namun Len bisa mengembangkan sistem atau produknya sendiri hingga suatu hari nanti secara internasional bisa diakui dan dipergunakan meluas tidak hanya di Indonesia, bahkan ke Asia hingga Eropa," ujar Ferdian.
Direktur Operasi II PT Len Industri (Persero), Linus Andor Mulana S menyatakan, pihaknya akan melakukan yang terbaik dalam pengerjaan sistem operasi di LRT Jabodebek ini.
"Pandemi sekarang memberikan sedikit pengaruh bagi tim, yaitu penyelesaian pekerjaan menjadi sedikit terhambat, karena pada dasarnya pekerjaan signaling bisa dimulai jika pekerjaan ruang lingkup lainnya sudah selesai. Namun secara umum, kami tidak merasa ada dampak yang signifikan terhadap pekerjaan kami," Linus.
Linus mengatakan dalam teknologi persinyalan, Len memiliki produk persinyalan terbaru berupa sistem interlocking SiLSafe4000 dan SiLSafe5000. Keduanya ibaratnya adalah prosesor dari sebuah sistem persinyalan, dan keduanya sudah memiliki sertifikasi SIL-4 Cenelec (Safety Integrity Level).
Softwarenya juga sudah dikembangkan sendiri oleh Len. SiLSafe5000 mulai diterapkan di APMS Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta pada tahun 2016, dan diuji cobakan skema full driverless tahun 2020 ini.
Keunggulan interlocking Len yang bersifat open platform memudahkan integrasi sistem dengan berbagai interloking yang ada di dunia, kata Linus.
Ferdian juga mengatakan bahwa kolaborasi 4 BUMN (Adhi Karya, Len Industri, INKA, KAI) sekarang ini sudah bagus. Mengejar tahapan seperti saat ini pun sudah bagus dan sudah jauh lebih advance dari tahun-tahun sebelumnya. Ke depannya kolaborasi seperti ini semakin diharapkan karena sistem yang akan dipergunakan di LRT adalah moving block.
Di mana sistem ini tidak hanya memiliki interkoneksi sinyal dan prasarana, namun juga integrasi dengan pergerakan kereta, buka tutupnya pintu PSD (Platform Screen Doors), pintu kereta, termasuk jika saat kondisi darurat harus bisa memutus aliran listrik menggunakan blue light station atau emergency cut-off.
"Itu adalah integrasi yang bisa dicapai dengan baik jika kerjasama keempat BUMN berjalan saling mendukung," kata Ferdian.
Interkoneksi Urban City
LRT Jabodebek merupakan interkoneksi urban city di sekitar wilayah Jakarta baik arus masuk maupun keluar. Pembangunan moda transportasi LRT Jabodebek tak sendirian. Nantinya akan ada interkoneksi di Halim Perdana Kusuma, KCIC (Kereta Cepat Indonesia China), Stasiun Cikopo, KRL (Kereta Rel Listrik) Commuterline, Bus Trans Jakarta.
Dan yang ultimate adalah untuk pengembangan pembangunan ke depan, yaitu interkoneksi di Dukuh Atas di mana akan berdekatan dengan LRT Jakarta, MRT (Mass Rapid Transit), Kereta Bandara, Stasiun KRL Dukuh Atas, dan tentunya dengan Trans Jakarta.
Uji coba LRT Jabodebek kali ini dimaksudkan untuk menguji sistem operasi Grade of Otomation 0 (GOA 0) sebagai fase awal menuju sistem otomasi GOA 3.
Uji coba persinyalan tersebut merupakan fase awal untuk mempersiapkan sistem GOA 3 secara menyeluruh dan memerlukan tahapan-tahapan lebih lanjut untuk memastikan setiap wesel hingga automatic train protection dapat berfungsi dengan baik, sehingga otomatisasi GOA 3 dapat beroperasi penuh sesuai target di Juni 2022 mendatang.
LRT Jabodebek menerapkan teknologi persinyalan moving block yang memungkinkan blok kereta fleksibel, berubah-ubah, dan bergerak sesuai dengan pergerakan dan spesifikasi keretanya, sehingga headway atau jarak keberangkatan antar kereta dapat diatur lebih dekat namun tetap dalam jarak aman.
Dengan kata lain, CBTC (Communication-Based Train Control) memungkinkan untuk memendekkan jarak aman antar kereta, sehingga jumlah kereta (train set) yang beroperasi bisa lebih banyak.
Keamanan, ketepatan jadwal kereta, kapasitas angkut penumpang yang besar, serta jarak singkat antar kereta adalah hal penting bagi penumpang dalam menggunakan transportasi massal.
Sistem tersebut berbeda dengan sistem fixed block (konvensional) di mana track dibagi per-section atau blok dan dalam satu blok hanya boleh terdapat satu kereta, sehingga jumlah kereta (train set) yang beoperasi menjadi lebih terbatas. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uji coba kedua yang dilakukan Presiden Joko Widodo berjalan lancar dan aman, sesuai dengan standar keamanan transportasi.
Baca SelengkapnyaOperasional jalur LRT tersebut termasuk jalur menuju Stasiun Halim sebagai transportasi pengumpan atau feeder bagi kereta cepat Jakarta - Bandung.
Baca SelengkapnyaNantinya, tarif LRT direncanakan berkisar Rp 20.000- 25.000. Dengan hitungan satu kilometer pertama Rp5.000, dan per satu kilometer berikutnya dipatok Rp700.
Baca SelengkapnyaSaat ini pun LRT Jabodebek masih melanjutkan uji coba, namun untuk sementara tidak ada penumpang.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek rencananya akan diuji coba pada 12 Juli 2023. Namun, progres pembangunannya belum rampung 100 persen.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bertujuan untuk menyelaraskan operasional LRT Jakarta dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPT KAI (Persero) terus berbenah jelang uji coba LRT Jabodebek pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPembangunan Stasiun Halim telah mencapai lebih dari 97 persen.
Baca SelengkapnyaTahap awal operasi akan dioperasikan sebanyak 10 hingga 12 kereta/train set dan akan terus ditingkatkan jumlahnya dengan memperhatikan animo masyarakat.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo meyakini, persiapan jelang operasional tersebut sudah sesuai skenario.
Baca SelengkapnyaEkspresi Jokowi Jajal LRT Jabodebek ke Dukuh Atas: Saya Rasakan Semua Nyaman
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26,64 persen
Baca Selengkapnya