Kemenkeu: Ini pertama kali sejak era reformasi APBN tidak diubah
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK sepakat tidak akan merombak atau melakukan perubahan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan, tahun ini pertama kalinya sejak era reformasi pemerintah tidak mengusulkan perubahan APBN. Dia menjelaskan, perubahan APBN tidak diusulkan sebab posturnya dinilai dalam kondisi yang bagus.
"Insya Allah kita yakin bahwa APBN itu tetap sehat," kata Askolani saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (23/7).
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
-
Dimana program KKP dengan anggaran tambahan akan dijalankan? Anggaran ini digunakan untuk operasionalisasi PIT dan PNBP pasca produksi di 100 lokasi, pengembangan Kalaju di 65 lokasi, serta bakti nelayan di 30 lokasi.
-
Siapa yang usulkan tambahan anggaran BPS? BPS mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp764,80 miliar pada pagu anggaran tahun 2024 yang digunakan untuk beberapa kegiatan seperti survei wisatawan nusantara, survei statistik e-commerce, survei metropolitan statistical area, hingga pengadaan tanah untuk bangunan kantor dan revitalisasi bangunan kantor.
Askolani mengakui, pada tahun-tahun sebelumnya, banyak yang harus mengalami perubahan, misalnya untuk belanja. "Sebab melihat kalau tahun-tahun sebelumnya kita lihat banyak sekali yang bisa berubah bahwa belanjanya harus ditambah signifikan gitu, kemudian defisitnya berubah cukup banyak kemudian harus ada penyesuaian dari sisi pembiayaan," ujarnya.
Selain itu, di tahun ini juga pemerintah telah melakukan beberapa prediksi yang positif. "Dan tahun ini yang kita nilai kalau kita membuat prediksi itu yang paling baik, kalau yang lalu arahnya selalu ada tendensi naik, jadi malah sekarang estimasi kita di laporan semester I malah defisit kita tendensinya itu akan semakin turun."
Kondisi tersebut diklaim bisa membuat pemerintah untuk lebih fokus meningkatkan pendapatan. "Sehingga dengan kondisi itu tentunya kita akan lebih bisa fokus ke yang lain, kita fokus untuk bisa tingkatkan pendapatan kita dan belanja kita, konsisten juga gak ada yang harus kita rubah. Dengan kondisi yang ini, sehingga itu akan jauh lebih positif ya."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAPBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkonfirmasi jika belanja anggaran kementerian/lembaga tahun depan lebih kecil dibanding APBN 2024.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca Selengkapnyakegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan tidak ada perbedaan jumlah anggaran yang keluar untuk belanja perlinsos periode 2019-2024
Baca Selengkapnya"Tidak ada perubahan khusus pada 2024 dalam anggaran Bansos maupun perlinsos kecuali perubahan yang telah disampaikan," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca Selengkapnya