Kemenperin dorong industri batu mulia ekspansi pasar ekspor
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian menilai industri batu mulia dan perhiasan di Tanah Air terus mengalami peningkatan penjualan sejak 2014. Untuk itu, industri tersebut bakal didorong untuk merambah pasar internasional.
"Kementerian Perindustrian tengah berupaya meningkatkan pengembangan industri batu mulia dan perhiasan asal Indonesia agar dapat diterima di pasar internasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah dalam keterangan resminya, kemarin.
Pada 2013, Indonesia memiliki sekitar 40.774 usaha kecil dan menengah di bidang batu mulia dan perhiasan dan menyerap 114.628 pekerja. Nilai ekspornya mencapai USD 78,93 juta. Pada 2015 terdapat 36.636 UKM dengan 332.802 pekerja dan nilai produksi sebesar Rp 11,15 triliun.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kapan perhiasan tersebut dibuat? Para ahli mengatakan, satu set perhiasan tersebut berasal dari sekitar tahun 1.500 SM.
-
Apa logam mulia termahal? Rhodium, merupakan logam mulia termahal yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, William Hyde Wollaston pada tahun 1803.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan perhiasan emas ditemukan? Harta karun tersebut yang dikenal sebagai Harta Karun Villena dan ditemukan oleh arkeolog pada 1963, mencakup total 59 botol, mangkuk, dan perhiasan yang dibuat dengan indah dari emas, perak, ambar, dan besi.
-
Siapa yang membuat perhiasan dari batu meteor? Perhiasan ini penuh makna, mengandung kisah budaya, teknologi, dan tradisi orang-orang yang hidup pada Zaman Perunggu, antara tahun 1400 dan 1200 SM.
“Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai USD 538,4 juta atau meningkat sebesar 24,15 persen dibandingkan Februari 2015,” tuturnya.
“Dari jumlah IKM tersebut, nilai investasi mencapai Rp 34,94 triliun dan nilai ekspor sebesar USD 19,6 miliar atau 11,14 persen dari total ekspor industri non-migas."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku produk baja ringan struktural dan genteng metal untuk pembangunan rumah di Australia.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaPerolehan ini lebih tinggi dibanding saat TEI ke-37 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJika dihitung berdasarkan luas wilayah, satu Pulau Jawa tetap masih dominan dibandingkan 17.000 pulau lain yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca Selengkapnya