Kementan: Ketahanan pangan nasional tak perlu dikhawatirkan
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Hari Priyono mengklaim bahwa ketahanan pangan nasional saat ini tak perlu dikhawatirkan. Produksi sawah Tanah Air saja saat ini saja katanya sudah mencukupi, apalagi pemerintah terus meningkatkan sisi produktivitas.
"Rata-rata sawah di Indonesia, pertanamanya setahun baru 1,3. Artinya 1,3 kali pertahun. Itu saja sudah mencukupi kebutuhan pangan. Coba, kalau yang 1,3 kita jadikan 2 kali setahun jangankan hanya untuk mencukupi malah berlebih," ucapnya di Badung Bali. Senin (5/3) malam.
Menurut Priyono, lahan kering di Indonesia dalam setiap petaknya hanya ditanami 1,3 per tahun. Jika dibuat double atau dua kali tanam maka pangan nasional akan melimpah. Apalagi jika nantinya dibantu oleh teknologi.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Kapan petani Sukabumi bisa tanam dua kali? Sebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
-
Apa program Kementan untuk petani yang menanam lebih dari sekali? Dia mengatakan, petani yang akan menanam lebih dari satu kali maka akan diberi kuota yang juga lebih dari satu kali.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Apa tambahan yang diberikan Kementan untuk produksi padi dan jagung? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
"Kita bikin double saja, tidak usah tiga kali setahun, kita bikin dua kali rata-rata nasional. Pangan kita sudah akan melimpah. Jadi jangan ada kekhawatiran tentang pangan dan dijawab lagi dengan teknologi," ucapnya.
Priyono juga menjelaskan, untuk rata-rata produksi pangan nasional dalam per hektar mencapai 5,2 ton. Padahal, potensinya bisa melebihi itu. "Padahal potensinya yang dihasilkan oleh Badan Litbang, dihasilkan oleh swasta bisa 12 ton perhektar. sudah dobel itu. Sebenarnya, yang perlu kita pelajari pertama adalah tata kelola. Kemudian, yang kedua adalah teknologi. Selama, teknologi kita bisa adopsi. Tetapi, kenapa teknologi di Indonesia lambat. Karena yang mau menerapkan teknologi ini petani kecil, modal terbatas, itu harus dipahami," ungkapnya.
Namun, Priyono juga menyampaikan rasa bangganya, kepada para petani kecil. Karena sampai saat ini, bisa memberikan pangan yang cukup pada rakyat Indonesia. Kendati hal itu, banyak kendalanya.
"Kita harus bangga, Indonesia punya petani kecil dan sampai hari bisa memberi makan rakyat Indonesia. Betul SDM, kita itu ada potensinya. Tapi kembali lagi, yang kita gerakkan siapa sih? Petani kecil, petani miskin. Kalau saya mau gampang, yasudah gerakan saja konglomerat yang bermodal besar tapi yang kecil mau dikemanakan?" tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menargetkan percepatan tanam disejumlah wilayah melalui pompanisasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ke Istana Negara
Baca SelengkapnyaMentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaBPS menyampaikan proyeksi peningkatan produksi beras nasional yang akan terjadi di bulan Agustus-September 2024.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaAmran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.
Baca SelengkapnyaMentan optimis program ini bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini
Baca SelengkapnyaDari 4.566 unit pompa air yang dibagikan, sudah terpasang sebanyak 4.251 unit atau 93%.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaDekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca Selengkapnya