Kementan Sebut 25.000 Hektare Lahan Food Estate Telah Ditanami
Merdeka.com - Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy membeberkan, penanaman lahan rawa di food estate Kalimantan Tengah, tepatnya di Pulang Pisau, telah mencapai 25.000 hektare. Pemerintah sendiri menyiapkan lahan rawa seluas 30.000 hektare untuk dioptimalisasi untuk lumbung pangan.
Sarwo Edhy mengatakan, penanaman lahan rawa dapat dilakukan dengan mengoptimalkan lahan dengan manajemen air yang baik. "Tahun 2020, kita mencoba optimalisasi lahan rawa di Kalteng seluas 30.000 hektare eks PLG. Sampai saat ini, sudah ditanami kurang lebih 25.000 hektare. Meskipun di sana lahannya marginal kebanyakan, tapi bisa panen dan ditanam secara baik," ujar Sarwo Edhy dalam diskusi virtual, Kamis (18/3).
Sarwo Edhy melanjutkan Indonesia memiliki lahan rawa seluas kurang lebih 34 juta hektare. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ada kurang lebih 17 juta hektare yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian produktif.
-
Apa yang ditargetkan Kementan untuk lahan rawa? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman targetkan optimasi lahan rawa meningkatkan indeks pertanaman (IP) minimal 2 kalo dalam setahun. Tidak hanya itu, produktivitas pun akan terus digenjot melalui perbaikan infrastruktur air dan penataan lahan hingga sarana dan prasarana yang digunakan dalam menggarap lahan.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan rawa di Banyuasin? 'Hari ini kami meninjau langsung kegiatan Opla yang dilakukan di Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan berupa normalisasi saluran maulun pendalaman saluran sekaligus pembuatan tanggul maulun peninggian tanggul.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas lahan rawa? 'Kita fokus memberikan bantuan optimasi, yang dikatakan optimasi adalah dulu tanam satu 1 kali dalam se tahun, kita tingkatkan menjadi dua kali jadi produksinya dua kali lipat tentu kesejahteraan pun meningkat,'tambah Mentan Amran.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan rawa di Aceh Utara? Kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur. Hasilnya akan menjadikan lahan pertanian produktif melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan.
-
Apa target Mentan untuk produksi padi di lahan rawa? Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
Selanjutnya
Pemerintah, lanjutnya, secara bertahap melakukan optimalisasi rawa melalui tata kelola air yang baik agar dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP). "Dari yang biasa tanam 1 kali jadi 2 kali, yang 2 kali jadi 3 kali sehingga produksi bisa meningkat," ujarnya.
Selain manajemen air yang baik, pihaknya juga terus berusaha meningkatkan provitas (produktivitas tanaman) dengan menerapkan teknologi seperti sosialisasi kepada para petani tentang penggunaan padi unggul bermutu dan bersertifikat.
"Sehingga nanti pertanaman di rawa di food estate yang biasanya panen hanya 2-3 ton per hektare, sekarang bisa panen di atas 5 ton per hektare. Ini artinya dari sisi provitas bisa meningkat," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panen padi di food estate Kalimantan Tengah baru 20 persen dari luas lahan 7.164 hektare.
Baca SelengkapnyaBPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan kawasan lumbung pangan masih menunggu aturan resmi dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKrisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi.
Baca SelengkapnyaLuas lahan pertanian di Manokwari mencapai 3.000 hektar lebih.
Baca SelengkapnyaAnggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaMentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaAmran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.
Baca SelengkapnyaKementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mamastikan program optimasi lahan atau Oplah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lancar.
Baca Selengkapnya