Kisah Kampoeng Kepiting sukses naikkan pendapatan nelayan Rp 3 juta
Merdeka.com - Masyarakat kawasan pesisir pantai kerap dikaitkan dengan kondisi perekonomian pas-pasan, bahkan terbilang kurang. Namun kesan tersebut tak berlaku bagi kawasan Pesisir Tuban, Kuta, Badung, Bali.
Kawasan yang masuk wilayah konservasi tersebut nyatanya mampu menghapus kesan kehidupan nelayan tidak sejahtera. Buktinya, kini kawasan ini mampu mensejahterakan nelayannya melalui pemberdayaan masyarakat Wanasari Tuban.
Adalah Made Sumasa, Ketua Kelompok Nelayan Wanasari yang melakukan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya kepiting dan mendirikan Kampoeng Kepiting. "Tahun 2009 kita awalnya melakukan budidaya kepiting disini, sampai akhirnya tahun 2013 hasil-hasil kepiting bisa diolah untuk menggerakkan perekonomian nelayan sekitar," kata Sumasa kepada merdeka.com di Badung, Bali, Minggu (13/3).
-
Dimana Sujadi membangun budidaya kepitingnya? Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Kenapa Sujadi memilih budi daya kepiting? 'Tapi kemudian saya dengar ada teman budi daya kepiting bakau. Saya lihat, kemudian saya pulang, saya bikin berdasarkan kelebihan dan kekurangan di sana. Saya desain sendiri pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, saya susun jadi model apartemen sangat sederhana,' kata Sujadi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
-
Bagaimana KKP membantu nelayan di Cilacap meningkatkan pendapatan? Dikatakannya, operasional gudang beku portable tersebut turut menghasilkan pendapatan bersih rata-rata Rp20 juta/bulan serta menyerap 6 orang tenaga kerja langsung.
Selama periode 2009 sampai 2013, Made Sumasa bersama masyarakat sekitar mendirikan sebuah Kampoeng Kepiting di kawasan pesisir Tuban. Tak tanggung-tanggung, pembangunan tersebut menelan biaya sebesar Rp 35 miliar.
"Dana tersebut hasil swadaya masyarakat sekitar, biaya pembangunan di awal habis sekitar Rp 35 juta untuk tracking. Pemerintah hanya memberikan izin menempati kawasan konservasi ini," ucapnya.
Dari usahanya tersebut, kata Sumasa, kini pendapatan per kapita nelayan pesisir Tuban meningkat drastis, bahkan di atas Upah Minimum Rakyat (UMR) Bali. "Dulu 2009 dapet Rp 800.000 saja susah, sekarang per kapita mereka sudah Rp 3 juta," tuturnya.
Selain itu, lanjut Sumasa, omzet yang dihasilkan pihaknya terhitung besar. Jika di rata-rata, per tahun pihaknya mampu meraup omzet sebesar Rp 1 miliar. "Di Bali kan musiman turisnya, kalau lagi high season, bisa lebih dari itu," tandasnya.
Sampai saat ini, 40 persen nelayan pesisir Tuban telah dipekerjakan. Sisanya banyak yang masih menjadi nelayan. "Pekerja di sini padat karya dari anggota nelayan sendiri. Jadi semua nelayan niatnya ingin kita hidupkan ekonominya. Tapi baru 40 persen saja, sisanya mereka nelayan hasil tangkapannya kita tampung di sini," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaSujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan penduduk asli desa Balingasal, Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.
Baca SelengkapnyaBerawal dari budi daya lobster di dalam kamar berukuran 3 x 3 meter, ia kini jadi bos lobster di Surabaya.
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaAji pernah berada dalam ekonomi yang sangat terpuruk hingga tak mampu menafkahi istri.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono berhasil mengubah kawasan ini menjadi desa wisata.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca Selengkapnya