Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konsultan: 70 Persen Mal Akan Berada di Daerah Penyanggah Jakarta

Konsultan: 70 Persen Mal Akan Berada di Daerah Penyanggah Jakarta Mall Kota Kasablanka. ©Liputan6.com/Ayu Lestari

Merdeka.com - Konsultan properti Colliers International menyebut bahwa pertumbuhan mal atau pusat perbelanjaan ritel masih berlangsung secara dinamis selama beberapa tahun ke depan. Perusahaan memperkirakan 70 persen mal akan berada di kawasan penunjang Jakarta.

"Total pasok ritel (di Jabodetabek) yang akan beroperasi di 2019-2023 adalah sebanyak 1,2 juta meter persegi, 70 persen akan berada di wilayah Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi)," kata Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/10).

Menurut Ferry Salanto, saat ini pasokan ritel di Jabodetabek masih tetap tumbuh subur di sekitar wilayah ibu kota karena mal dinilai masih sebagai sarana ampuh untuk rekreasi.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, pertumbuhan infrastruktur dan pembangunan rumah tinggal yang sedang giat dilakukan juga bakal menyebabkan pengembang semakin giat memperluas portofolio mereka ke wilayah Bodetabek.

Ke depannya, Colliers memperkirakan bahwa proyeksi tingkat hunian masih stabil di atas 70 persen, hal itu karena adanya komitmen awal penyewa yang membuat proyeksi tingkat hunian terjaga hingga tiga tahun mendatang.

Namun, proyeksi tersebut juga diperkirakan bisa menurun akibat tambahan pasokan pusat perbelanjaan yang besar di kawasan Jabodetabek. "Pemilik mal akan berpikir untuk menaikkan tarif sewa sejalan dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Dia juga berpendapat bahwa pemilik mal juga akan berhati-hati dalam menetapkan biaya operasional karena proyeksi inflasi pada umumnya akan menjadi dasar bagi pemilik mal untuk menetapkan biaya operasional di masa depan.

Pertumbuhan Properti Stagnan 3 Persen

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Properti Hendro S Gondokusumo mengatakan bahwa pertumbuhan sektor properti diperkirakan akan stagnan di level 3 persen sampai 3,8 persen pada tahun ini hingga 2020.

"Laju pertumbuhan akan stagnan pada kisaran 3 persen sampai 3,8 persen tahun depan," katanya saat ditemui di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (18/9).

Hendro menuturkan meskipun pemerintah telah banyak memberikan insentif agar sektor ini bisa tumbuh lebih tinggi, namun dalam mencetak pertumbuhan tersebut memerlukan waktu untuk masa transmisi dari penerapan aturan, pembangunan, dan penjualan properti.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.

Baca Selengkapnya
Alasan Alfamart dan Indomaret Menjamur di Jakarta: Pendapatan per Kapita Penduduk Mencapai Rp300 Juta per Tahun
Alasan Alfamart dan Indomaret Menjamur di Jakarta: Pendapatan per Kapita Penduduk Mencapai Rp300 Juta per Tahun

Sektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.

Baca Selengkapnya
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia

Tidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya
Harga Relatif Stagnan, Rumah Bekas di Jakarta Ternyata Masih Banyak Peminatnya

Pencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Akhirnya Buka-bukaan soal Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara
Pengusaha Akhirnya Buka-bukaan soal Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara

Budi menyakini Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perdagangan meski tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Harga Tanah di Jakarta Sulit Turun meski Ibu Kota Pindah
Ini Penyebab Harga Tanah di Jakarta Sulit Turun meski Ibu Kota Pindah

Rencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Harga Tanah di Jakarta dan Sekitarnya Tak akan Turun Meski Ibu Kota Pindah, Apa Penyebabnya?
Harga Tanah di Jakarta dan Sekitarnya Tak akan Turun Meski Ibu Kota Pindah, Apa Penyebabnya?

Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara hanya memindahkan fungsi dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal
Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal

Airlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta

RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.

Baca Selengkapnya